Klaim Thomas Doll untuk Era Emas Borussia Dortmund bersama Juergen Klopp

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
Konten dari Pengguna
3 April 2020 19:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Juergen Klopp dan skuat Borussia Dortmund 2014/15. Foto: TOBIAS SCHWARZ / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Juergen Klopp dan skuat Borussia Dortmund 2014/15. Foto: TOBIAS SCHWARZ / AFP
ADVERTISEMENT
Juergen Klopp memberikan lima trofi bergengsi untuk Borussia Dortmund selama 7 tahun masa baktinya (2008-2015). Dua di antarannya, trofi Bundesliga.
ADVERTISEMENT
Sosok yang kini melatih Liverpool itu juga pernah mengantar Der BVB ke final Liga Champions, tetapi sayang pasukannya gagal juara karena dikalahkan Bayern Muenchen. Meski begitu, para fan Dortmund tetap layak berterima kasih padanya.
Omong-omong, sebelum Klopp merapat ke Signal Iduna Park, Dortmund finis ke-13 di Bundesliga 2007/08, cukup dekat dengan zona degradasi. Atas dasar itu, seorang pria mesti rela dilengserkan manajemen dari kursi kepelatihan.
Akan tetapi, pria itu tampaknya masih kecewa hingga sekarang. Dia adalah Thomas Doll.
Well, pelatih manalah yang tak kecewa jika mesti dipecat dari jabatannya. Namun, Doll mungkin berhak menaikkan level kecewanya karena rumor soal kehadiran penggantinya --Klopp-- sudah muncul jelang sebuah laga penting.
Ya, Dortmund boleh jadi babak belur di Bundesliga, tetapi mereka mampu melaju hingga final DFB Pokal 2008. Doll merasa punya kesempatan membuktikan kapasitasnya, tetapi rumor soal Klopp betul-betul mengganggunya.
ADVERTISEMENT
"Enggak enak mendengar kabar seperti itu sebelum laga yang amat penting, tidak ada seorang pun dari klub yang menghubungiku soal itu," kata Doll kepada Goal International dan SPOX.
Thomas Doll saat melatih Hannover 96. Foto: Getty Images
"Aki Watzke (CEO Dortmund) dan aku hanya duduk usai musim [2007/08] dan memutuskan bahwa awal yang baru akan menjadi yang terbaik untuk BVB," lanjutnya.
"Fokusku selalu di sini (Dortmund) dan Anda bisa melihat seluruh [anggota] tim ada di puncak [performa] di final itu. Sayangnya, kami kalah 2-1 dalam perpanjangan waktu. Andai menang, itu akan menjadi kado yang bagus setelah musim buruk di Bundesliga," terangnya.
Bisa menebak pasukan Doll kalah oleh siapa? Ya, Bayern Muenchen.
Mladen Petric menjebol gawang Oliver Kahn pada menit 90+2 sebagai balasan atas gol Luca Toni di menit 11. Namun apa daya, si penyerang Italia mencetak gol keduanya pada menit 103.
Luca Toni yang mengakhiri kariernya bersama Hellas Verona. Foto: AFP/Giuseppe Cacace
Lantas, andai Dortmund menang di final itu, apakah Doll akan tetap dipertahankan manajemen? Wah, ya, ndak bisa dipastikan juga.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari kebenaran soal itu, Doll mengeklaim bahwa dia turut berkontribusi membangun fondasi Dortmund yang berjaya di bawah asuhan Klopp. Hmm...
"Aku melihat sisi positif. Orang tidak boleh lupa, ketika aku datang ke Dortmund pada Maret 2007 (jelang akhir musim 2006/07), klub sudah dekat dengan degradasi," kenangnya.
"Hampir saja terjadi, ada malapetaka dan kesuraman di internal. Kami memiliki sembilan laga untuk menyelesaikan pekerjaan dan aku senang kami berhasil [tidak terdegradasi dan finis ke-9]," sambungnya.
Oke, jadi mungkin konteksnya adalah kalau Doll enggak menyelamatkan Dortmund dari degradasi, ya, artinya era keemasan klub bersama Klopp juga enggak bakal ada.
Juergen Klopp bersama Robert Lewandowski dan Ilkay Guendogan di Borussia Dortmund. Foto: JOHN MACDOUGALL / AFP
Ibaratnya, jika terdegradasi, berarti Dortmund bak pebalap yang harus start dari posisi belakang, sehingga sulit dan lebih lama untuk merangsek ke posisi terdepan. Kurang lebih, mungkin begitu.
ADVERTISEMENT
Sebab, kalau bicara skuat, ada perbedaan besar antara skuat Doll dan skuat Klopp. Mari kita melihat perbandingannya berdasarkan dua laga final yang dilakoni kedua pelatih itu.
Praktis, cuma Jakub Blaszczykowski, Sebastian Kehl, dan Mats Hummels yang ada di skuat final Liga Champions 2013 dan DFB Pokal 2008. Eh, omong-omong soal Hummels, Doll mengeklaim sudah memerhatikannya sejak Hummels masih di tim U-23 Bayern.
Mats Hummels berswafoto bersama seorang wanita penggemar di Amerika Serikat. Foto: AFP/Kamil Krzaczynski
Awalnya, dia datang pada Januari 2008 dengan status pinjaman dari 'Raksasa Bavaria' itu. Ya, saat itu, tim Dortmund sudah diasuh Doll.
Ya, sudahlah. Klaim Thomas Doll itu bisa jadi benar, bisa jadi salah. Intinya, Borussia Dortmund meraih masa kejayaannya di abad ke-21 bersama Juergen Klopp.
ADVERTISEMENT
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi uang tunai Rp50.000.000. Buruan daftar di sini.