Paul Ince saat membela Liverpool

Liverpool vs Manchester United: Geram Sir Alex Ferguson pada Paul Ince

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
18 Januari 2020 18:08 WIB
comment
79
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paul Ince (kanan) saat berkostum Manchester United. Foto: AFP/GERRY PENNY
zoom-in-whitePerbesar
Paul Ince (kanan) saat berkostum Manchester United. Foto: AFP/GERRY PENNY
ADVERTISEMENT
Sosok Paul Ince menjadi bumbu rivalitas Liverpool dengan Manchester United pada era 1990-an. Sir Alex Ferguson yang kesal dengan keputusan eks anak buahnya itu, bahkan sempat mengeluarkan kalimat yang kurang pantas terhadap Ince.
ADVERTISEMENT
Sebelum lanjut, ketahuilah terlebih dulu bahwa Ince pernah membela The Red Devils asuhan Sir Alex selama 1989-1995. Sosok kelahiran London itu berkontribusi atas dua trofi Premier League, dua Piala FA, satu Piala Liga Inggris, tiga Charity Shield, satu Piala Winners, dan satu Piala Super UEFA.
Namun, terjadi kontroversi kala sang pria Skotlandia memutuskan menjual gelandang Inggris itu ke klub Serie A, Inter Milan, pada 1995. Padahal, Ince tak mau pergi. Sebagian orang menyebutnya sebagai transfer yang kejam.
Di sisi lain, Sir Alex melihat bahwa Ince bukan pemain yang cukup taktis. Selain itu, Sir Alex juga menganggap Ince sebagai sosok yang arogan.
Usai dua musim tanpa gelar di Italia, Ince memutuskan pulang kampung ke Inggris pada 1997. Akan tetapi, langkah yang diambil oleh sosok kelahiran 21 Oktober 1967 itu kelewat berani: Bergabung ke Liverpool, rival berat Manchester United.
ADVERTISEMENT
Apakah suporter Manchester United berang dengan keputusan Ince itu? Yaiyalah, enggak sudah ditanya.
Siapa bisa terima sebuah pengkhianatan? Dalam sepak bola, sebuah pengkhianatan mampu mengubah narasi-narasi kepahlawanan menjadi sekadar catatan. Itu juga yang terjadi pada Ince.
Terlepas dari sejumlah gelar yang telah dipersembahkannya untuk Manchester United, ataupun fakta bahwa dia pernah mencetak gol tunggal kemenangan Manchester United atas Liverpool pada Maret 1994, pokoknya kepindahannya ke kubu The Reds tak bisa diterima.
Paul Ince (kanan) saat membela Liverpool. Foto: AFP/PHILIPPE HUGUEN
Ince mengaku Manchester United punya opsi untuk memulangkannya ke 'Teater Mimpi'. Namun, kepulangannya ke Old Trafford tak bukanlah skenario yang teraplikasi.
“United memiliki opsi pertama dan mereka tidak mengambilnya. Saya berpikir, ‘Tunggu sebentar. Saya suka Liverpool. Mereka memiliki pemain muda dan beberapa pemain kelas dunia seperti Michael Owen dan Robbie Fowler. Jika saya bisa menuangkan profesionalisme saya, mereka bisa jadi penantang gelar'," ujar Ince, dilansir Thesefootballtimes.
ADVERTISEMENT
Ya, Ince akhirnya berlabuh ke Anfield. Enggak cuma suporter Manchester United, Sir Alex juga tampaknya geram dengan Ince.
Kali pertama Ince menghadapi Manchester United dalam balutan jersi The Reds adalah pada 10 April 1998 di Old Trafford. Ince tampil penuh. Meski tak mencetak gol, tetapi kontribusinya di lapangan mampu membuat laga berakhir imbang 1-1.
Itu adalah pekan ke-33 Premier League 1997/98. Hasil itu membuat posisi Manchester United jeblok ke posisi dua, digeser Arsenal --yang jadi juara di akhir musim.
Sir Alex Ferguson. Foto: Getty Images
Sehari sebelum laga itu terlaksana, Sir Alex melakukan briefing kepada anak asuhnya. Dalam kesempatan itu --yang terekam dalam film dokumenter The Alex Ferguson Story-- eks pelatih Aberdeen itu mengeluarkan kalimat yang kurang pantas tentang Ince.
ADVERTISEMENT
"Kalian hanya memastikan kalian siap untuk [menghadapi Ince] besok. Hanya itu yang perlu kamu khawatirkan tentang dia. His f***ing Big-Time Charlie bit – he’s against f***ing men, am I right?" ujar Sir Alex.
Ada kata umpatan yang diulang beserta frase 'Big-Time Charlie'. Apa artinya? 'Big-Time Charlie' kurang lebih berarti pecundang.
Meski begitu, beberapa tahun kemudian, Sir Alex menyesali ucapannya. Dia sadar bahwa tak sepantasnya berkata begitu. Hal itu diakuinya pada Oktober 2008, jelang laga Manchester United kontra Blackburn Rovers yang diasuh Ince.
"Aku menyesal berkata begitu. Itu kesalahan. Kami membiarkan kamera masuk ke ruang ganti, yang belum pernah kami lakukan sebelumnya, dan itu tidak akan terjadi lagi," ujar Sir Alex pada 2008, dilansir The Guardian.
ADVERTISEMENT
"Itu bukan masalah pribadi dengan Paul. Bersama Paul, Anda tidak bisa berbulan madu sepanjang waktu, karena dia punya karakter yang begitu fluktuatif, tetapi dia tidak pernah mengecewakan kami," lanjutnya.
Lantas, apakah Ince menaruh dendam pada mantan bosnya itu?
Sir Alex Ferguson menghadiri pertandingan Manchester United. Foto: AFP/Oli Scarff
"Itu tidak pernah mengganggu saya, tetapi sejak saya kembali dari Italia, semuanya baik-baik saja di antara kami. Dia selalu mengundang saya ke hari amal golfnya, tetapi saya tidak pernah bisa datang karena saya selalu berlibur di Portugal setiap kali acara itu dihelat. Namun, hubungan kami baik-baik saja," ujar Ince pada 2008.
Ince juga pernah bercerita bahwa dia pernah menghabiskan waktu minum wine bersama Sir Alex sambil mengobrol soal sepak bola. Dia juga mengaku tak pernah kesulitan menelepon sosok yang melatih Manchester United sejak 1986 itu.
ADVERTISEMENT
Well, baguslah jika hubungan keduanya memang baik-baik saja. Meski begitu, tetap saja kisah di antara Paul Ince dan Sir Alex Ferguson sempat menjadi bumbu rivalitas laga Liverpool vs Manchester United pada masanya.
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten