Melihat Kai Havertz, Teringat Zinedine Zidane

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
Konten dari Pengguna
3 Juni 2020 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kai Havertz, gelandang andalan Bayer Leverkusen. Foto: OSCAR DEL POZO / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kai Havertz, gelandang andalan Bayer Leverkusen. Foto: OSCAR DEL POZO / AFP
ADVERTISEMENT
18 tahun silam, tendangan spektakuler Zinedine Zidane di final Liga Champions memupus mimpi Bayer Leverkusen menggondol pulang trofi 'si Kuping Besar'. Kini, publik dapat melihat 'ruh' sang maestro sepak bola Prancis dalam diri Kai Havertz.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, begitulah Marcel Daum--asisten pelatih Leverkusen--memandangnya. Dirinya teringat akan sosok Zidane kala melihat Havertz berlaga.
"Bagiku, dia bermain elegan seperti Zidane. Lihat saja pergerakannya, dia sangat elegan, selalu tenang, dan memiliki kemampuan mengoper yang bagus," kata pria berusia 33 tahun itu kepada talkSPORT.
Selain itu, Daum juga menjelaskan bahwa Havertz itu sangat cepat dan mungkin banyak orang tak menyadari hal itu. Dia punya kecepatan berlari yang bagus dan itu merupakan bonus baginya.
Meski begitu, semirip-miripnya Havertz dengan Zidane, tetap ada perbedaan. Dulu, si gelandang keturunan Aljazair dikenal sebagai 'penyihir' karena umpan-umpannya apik, visinya ciamik, serta skill dribel dan kontrol bolanya ajaib.
Selain itu, Zizou sebetulnya tak sering mencetak gol, tetapi sekalinya ngegolin.... Ah, susah dijelaskan dengan kata-kata. Gol di final Liga Champions itu contohnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, si pemuda asal Aachen belum sampai ke level Zidane--meski mungkin sedang menuju ke sana. Havertz boleh jadi memang mengantongi keluwesan dan ketenangan Zidane, tetapi dia menerapkannya secara berbeda di lapangan.
"Dia pemain hebat. Dia mencetak gol, jago duel udara, dan dia cepat. Dia tahu sejauh mana dia bisa belari," terang Daum.
Iya, itu. Pemain yang segera berusia 21 tahun itu tak cuma piawai mengumpan, tetapi rajin juga mencetak gol. Dia telah mengemas total 16 gol dan tujuh assist dari 39 laga lintas ajang sepanjang musim 2019/20.
Havertz bisa menjadi gelandang serang maupun pemain di pos nomor 9 sama baiknya, sedangkan kalau Zidane spesialisasinya memang jadi gelandang. Selain itu, Havertz juga kerap diandalkan Leverkusen dalam situasi duel udara.
Pemain Bayer Leverkusen, Kai Havertz, mengeksekusi tendangan penalti. Foto: Ina Fassbender/Pool via REUTERS
Per WhoScored, pemain bertinggi 189 cm itu mampu memenangi rata-rata 1,5 duel udara per laga (dari 34 laga lintas ajang) sepanjang musim ini. Paket komplet dah, pokoknya.
ADVERTISEMENT
"Aku tak bisa mengatakan dia akan menjadi pemain terbaik Jerman, tetapi dia memiliki talenta dan tidak ada batasan. Dia menunjukkan ciri-ciri seperti Zidane," terang Daum.
Maka dari itu, kalaupun Havertz harus meninggalkan BayArena, dia yakin klub tak akan melepasnya dengan harga murah. Well, dengar-dengar, Leverkusen memang membanderolnya seharga tak kurang dari 90 juta euro.
Asal tahu saja, transfer Zidane dari Juventus ke Real Madrid pada 2001 sempat memecahkan rekor transfer termahal dunia, lho. Apakah Havertz juga akan menjadi pemain termahal dunia? Kita lihat saja.
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.
ADVERTISEMENT