Napoli vs Barcelona: Lionel Messi Menapak Tilas 'Tanah Suci' Diego Maradona

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
Konten dari Pengguna
25 Februari 2020 12:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemain FC Barcelona, Lionel Messi. Foto: REUTERS / Albert Gea
zoom-in-whitePerbesar
Pemain FC Barcelona, Lionel Messi. Foto: REUTERS / Albert Gea
ADVERTISEMENT
Barcelona bakal bertandang ke markas Napoli di laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2019/20, Rabu (26/2/2020) dini hari WIB. Well, ini bakal jadi momen perdana Lionel Messi menapak tilas 'tanah suci' pendahulunya, Diego Maradona.
ADVERTISEMENT
Per Transfermarkt, Blaugrana belum pernah sekalipun tercatat bertanding kontra Partenopei di kompetisi resmi. Artinya, La Pulga juga belum pernah berlaga di Stadion San Paolo, tempat 'sang dewa sepak bola' begitu diagungkan pada zamannya.
Mari kita putar waktu ke tahun 1980-an. Masa ketika Maradona masih berjaya. Kita berhenti tepat pada 5 Juli 1984, tanggal legenda sepak bola Argentina itu pertama diperkenalkan di hadapan publik San Paolo.
Saat itu, 75.000 pasang mata yang hadir menatap dengan tatapan penuh harapan kepada Maradona. Karena mereka yakin, kejayaan klub kebanggaan Naples ada di bawah telapak kakinya.
Selama membela Napoli, Maradona mencetak 115 gol dari 259 laga lintas kompetisi. Rekor itu sebenarnya telah berhasil dipecahkan oleh Marek Hamsik (121 gol) dan Dries Mertens (120 go).
ADVERTISEMENT
Well, para penggemar Napoli mungkin juga begitu mencintai si gelandang Slovakia dan penyerang Belgia tersebut. Namun, mereka mungkin belum rela jika harus 'menyembah' keduanya.
Sebab, dua nama itu belum bisa memberikan apa yang telah diberikan oleh Maradona untuk Napoli: Trofi juara Serie A. Bukan hanya satu kali, bahkan dua kali kilau trofi Serie A menyinari bumi Naples.
Gelar juara kompetisi sepak bola paling bergengsi di Italia itu direngkuh Napoli kala Maradona masih aktif bermain untuk Napoli. Sebelum dan setelah kehadiran Maradona, trofi Serie A itu cuma angan yang tak kesampaian bagi Napoli.
Diego Maradona (kiri) saat berseragam Napoli. Foto: AFP/BON ISHIKAWA
Pertama, pada musim 1986/87. Kala itu, Napoli asuhan Ottavio Bianchi mengangkangi Juventus selebar 3 poin di klasemen akhir musim. Maradona sendiri menyumbangkan 10 gol dari 29 laga.
ADVERTISEMENT
Kedua, pada musim 1989/90. Kali ini, Napoli besutan Alberto Bigon unggul dua poin atas AC Milan. Maradona mencetak 16 gol dari 28 laga.
Tak cuma itu, El Pibe de Oro juga sempat berkontribusi atas raihan masing-masing satu trofi Coppa Italia, Piala UEFA, dan Supercoppa Italiana. Pantas saja, jika sampai hari ini, para penggemar Napoli masih mengagungkan namanya.
Perubahan besar yang muncul akibat kehadiran Maradona di Naples bukan cuma deretan gelar bergengsi bagi Napoli. Akan tetapi, tim yang identik dengan warna biru itu juga memiliki musuh baru.
Ya, kehadiran Maradona, secara tidak langsung, merusak persahabatan suporter Napoli dengan AS Roma. Kini, penggemar dua klub itu menjadi musuh yang rivalitas sengitnya terbalut dalam laga bertajuk Derby del Sole.
ADVERTISEMENT
Tak sampai satu dekade usai Maradona gantung sepatu pada 1997, Messi muncul ke permukaan. Atas dasar sama-sama berasal dari Argentina dan pernah membela Barcelona, Messi lantas dipercaya sebagai titisan Maradona.
Ada yang pro, ada juga yang kontra. Ada yang bilang Messi lebih hebat, ada yang bilang Maradona lebih agung.
"Jika Anda meminta saya membandingkan antara Maradona dan Leo (Messi), saya memilih konsistensi Messi, mengingat 'sihirnya' selama bertahun-tahun," ujar Gerard Pique, dilansir Football-Italia.
"Saat ini, Messi adalah pemain terbaik di dunia, tetapi saya tidak dapat membandingkannya dengan Maradona karena bagi kami, Neapolitans, Diego itu suci," kata Lorenzo Insigne, dilansir Marca.
Di sisi lain, ada yang bilang bahwa keduanya tidak bisa dibandingkan. Salah satunya Ottavio Bianchi. Salah satu alasannya karena keduanya hidup di era yang berbeda.
ADVERTISEMENT
“Sama halnya dengan seniman; Anda mungkin menyukai [Henri] Matisse, [Paul] Gauguin, [Pablo] Picasso, Beethoven, Mozart, atau siapa pun. Namun, mereka semua sangat jauh di luar parameter yang ditetapkan, sehingga yang dapat Anda lakukan adalah menunggu genius berikutnya muncul di masing-masing bidang," ujar Bianchi kepada Goal International.
Lionel Messi = titisan Diego Maradona? Foto: REUTERS/Albert Gea
“Mereka sangat bagus, sehingga tidak bagus jika mencoba membandingkan dan [mencari] perbedaan mereka. Anda tidak dapat mengklasifikasikan pelukis atau musisi terbaik karena semua orang hidup dalam waktu mereka sendiri dalam sejarah,” lanjutnya.
Well, kita lihat saja apa yang bisa diperbuat Messi di laga Liga Champions di Naples. Apakah dia bakal mencetak gol? Mencetak assist? Atau hanya bisa terpaku dan termenung di 'tanah suci' Maradona itu?
ADVERTISEMENT
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini.
Bagi yang mau nonton langsung siaran Liga Inggris, bisa ke Mola TV; dan bagi yang ingin merasakan kemeriahan Nobar Supersoccer, bisa cek list schedule-nya di SSCornerID. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.