Rapor Bocah 14 Tahun Bernama Xavi Hernandez di La Masia, Mau Lihat?

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
Konten dari Pengguna
23 November 2019 20:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Legenda Barcelona dan Timnas Spanyol, Xavi Hernandez. Foto: REUTERS/Gustau Nacarino
zoom-in-whitePerbesar
Legenda Barcelona dan Timnas Spanyol, Xavi Hernandez. Foto: REUTERS/Gustau Nacarino
ADVERTISEMENT
Enam bulan lalu, Xavi Hernandez memainkan laga terakhirnya sebagai pesepak bola profesional. Tepatnya pada 20 Mei 2019, ketika Al Sadd, klub asal Qatar yang dibelanya, kalah 2-0 dari Persepolis (Iran) pada laga babak grup Liga Champions Asia 2019.
ADVERTISEMENT
Well, pria 39 tahun itu memang menutup lembaran hikayat sepak bolanya di Timur Tengah. Namun faktanya, Xavi adalah salah satu legenda Barcelona FC. 17 tahun lamanya, sosok yang kini menjadi manajer Al Sadd itu mengabdi untuk klub asal Catalunya tersebut.
Sebutkan duet lini tengah yang lebih karib dari Xavi dan Andres Iniesta, I will wait. Paparkan trio lini tengah yang lebih padu dari Xavi-Iniesta-Sergio Busquets, I will wait.
Ya, Xavi bersama dua konconya di lini tengah El Barca itu memang amat legendaris. Bahkan ada sebuah kelakar yang mengatakan bahwa Lionel Messi enggak akan bisa apa-apa andai ketiganya tak ada, terutama Xavi.
Xaviesta, duo maut Barcelona. Foto: Paul Gilham/Getty Images
Khusus kepada Xavi, Pep Guardiola bahkan pernah menyebut bahwa pria kelahiran 25 Januari 1980 itu adalah pemain dengan DNA Barcelona.
ADVERTISEMENT
"Xavi adalah pemain yang punya DNA Barcelona. Seseorang dengan selera sepak bola yang baik, seseorang yang rendah hati, dan seseorang yang memiliki loyalitas kepada klub ini. Sejak pertama melihatnya bermain, saya tahu dia akan menjadi otak di balik (kesuksesan) Barcelona selama bertahun-tahun mendatang," ujar juru taktik yang kini menukangi Manchester City itu pada 2008.
Xavi datang ke akademi Barcelona, La Masia, pada tahun 1991. Saat usianya masih 11 tahun. Dia lalu berkesempatan main untuk Barcelona B pada tahun 1997. Adapun, dia baru debut untuk tim utama Blaugrana pada 1998, dan meninggalkan Camp Nou pada 2015.
Nah, baru-baru ini, seorang penulis bernama Cristian Martin menerbitkan buku berjudul La Masia: Developing people beyond sport. Di dalam bukunya, Martin melansir lengkap laporan pemandu bakat Barcelona tentang Xavi saat masih berusia 14 tahun.
ADVERTISEMENT
Untuk aspek keseimbangan, fleksibilitas, kecepatan, kekuatan, dan agresivitasnya pada masa itu dinilai masuk kategori "menengah". Bagaimana dengan yang lain? Berikut catatan lainnya, sebagaimana juga dilansir dari Marca:
Lari: Dia berlari dengan tumitnya, gerakannya lambat dan dia kesulitan meningkatkan kecepatan.
Koordinasi: Bagus. Gerakannya benar, tetapi kurang kecepatan.
Skill: Bagus, tanpa itu menjadi keahliannya. Dia memiliki modal untuk mengambil keuntungan dari situasi apa pun.
Kebugaran: Bagus. Dia memiliki semua yang harus dimiliki oleh gelandang yang cakap.
Daya tahan otot: Bagus.
Kontrol: Luar biasa. Dia mengimbangi kurangnya kecepatan dalam bergerak dengan kontrol bola yang luar biasa.
Operan: Sangat bagus. Dia harus meningkatkan kemampuan kaki kirinya, tetapi ini adalah kekuatan terbesarnya di lapangan.
Umpan silang: Bagus. Dia hampir tidak pernah memaksakan diri melakukannya.
ADVERTISEMENT
Tendangan: Akseptabel. Dia harus mempertajamnya saat maju menyerang, seperti Guardiola.
Lari (lagi): Sangat bagus. Dia andal mempertahankan bola, dia hampir tidak pernah kehilangannya.
Dribel: Bagus. Bukan aset terbaiknya, tingkat teknisnya mengesankan.
Pemosisian: Luar biasa. Tidak diragukan lagi kualitas terbaiknya. Dia selalu berada di tempat yang seharusnya dan selalu menawarkan dukungan dan opsi untuk rekan tim.
Well, apa yang dituliskan oleh pemandu bakat Barcelona pada masa itu nyatanya memang benar adanya. Kita yang diberi nikmat dunia berupa bisa menonton Xavi bermain tahu bahwa apa yang dituliskan di laporan tersebut adalah gaya bermain khas Xavi yang kita kenal di lapangan.
Dia punya kontrol, skill individu, pemosisian diri, dan koordinasi dengan rekan yang ciamik. Operan dan umpannya juga kerap apik. Dan memang, kecepatan berlari adalah aspek yang tak terlalu unggul dari diri sang gelandang berpostur 'cilik'.
ADVERTISEMENT
Apa yang telah digoreskan malah menjadi kenyataan. Atau mungkin sebaliknya, manusia hanya menuliskan realita tersebut.
Agar menjadi bukti bahwa Xavi memang benar pemain yang dianugerahi bakal sepak bola alami. Dan dia bekerja keras untuk selalu meningkatkan kemampuannya dari masa ke masa. Bukti nyata bahwa dia bukan pemain kaleng-kaleng.
----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.