CVR, Ryan Giggs

Ryan Giggs Bicara Filosofi dan Rahasia Sukses Mengeksekusi Penalti

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
18 Mei 2020 13:28 WIB
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ryan Giggs mengenakan jersi abu-abu Manchester United di laga vs Southampton. Foto: Getty Images/Shaun Botterill
zoom-in-whitePerbesar
Ryan Giggs mengenakan jersi abu-abu Manchester United di laga vs Southampton. Foto: Getty Images/Shaun Botterill
ADVERTISEMENT
Kata siapa menendang penalti itu adalah pekerjaan yang 'cuma gitu doang'? Susah tahu. Ada trik, teknik, bahkan filosofi tersendiri agar eksekusinya sempurna. Ryan Giggs punya versinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Legenda Manchester United ini memiliki pakem andalan saat mengeksekusi tendangan penalti. Dia juga membandingkan filosofinya dengan filosofi pemain-pemain era kiwari.
"Ada pemain yang melihat kiper. Eden Hazard [misalnya], dia luar biasa, memulai [eksekusi penaltinya] dengan langkah pelan [sambil melihat kiper] dan bahkan Bruno Fernandes kini melakukannya dengan sedikit lompatan," katanya kepada BeIn Sports, dilansir Goal International.
"Paul Pogba juga melakukannya untuk sementara waktu dengan [diawali] langkah lambat. Aku tidak pernah bisa melakukan itu," lanjutnya.
Giggs mengaku tidak bisa meniru Hazard, Fernandes, atau Paul Pogba. Sebab menurutnya, untuk menatap kiper dalam rangka mempermainkan pikiran mereka butuh kepercayaan diri yang baik dan The Welsh Wizard tak merasa memilikinya.
"Aku tak akan pernah bisa melakukannya. Filosofiku adalah aku mengarahkan bola ke sudut gawang. Jika aku mengeksekusinya dengan benar, kiper tak akan mampu menyelamatkannya, sekalipun dia bisa membaca arahnya," terang Giggs.
ADVERTISEMENT
"Itu filosofiku. Enggak masalah bahwa kiper bisa membaca arahnya. Selama aku menempatkan bola di sudut bawah gawang, kiper seharusnya tidak bisa menyelamatkannya," lanjut sosok 46 tahun itu.
Masih ingat laga Manchester United vs Chelsea di final Liga Champions 2008?
Momen paling menarik yang mungkin banyak diingat publik dari laga yang mesti diakhiri dengan adu penalti itu adalah ketika John Terry terpeleset dan saat Edwin van der Sar menepis tembakan Nicholas Anelka.
Padahal, peran Giggs juga cukup krusial di babak tos-tosan itu. Sebelum Van der Sar menepis eksekusi Anelka, Giggs terlebih dahulu menjadi eksekutor penalti terakhir 'Iblis Merah' yang sukses menjalankan tugasnya.
Ryan Giggs, legenda Manchester United. Foto: AFP/Paul Barker
Dan ternyata, sebelum laga di Moskow itu dihelat, Giggs sudah terlebih dahulu berlatih menendang penalti secara khusus, lho. Makanya, tiada keraguan sama sekali ketika Giggs melaksanakan tugasnya tersebut.
ADVERTISEMENT
"Persiapannya berlangnsung selama seminggu dengan Carlos Queiroz (staf pelatih Manchester United, 2002-2003 dan 2004-2008). Kami sudah berlatih, mencoba menciptakan suasana yang realistis, yang tentu saja hampir tidak mungkin," jelasnya.
"[Kami melakukannya] dari lingkaran tengah, fokus menempatkan bolanya, seserius mungkin dan disertai tiupan peluit. Dari 15 kali percobaan, 14 tendangan menjadi gol. Satu yang gagal itu pun karena bola mengenai tiang gawang, tetapi semuanya ke sisi yang sama," sambung pelatih Timnas Wales itu.
Oke, itu adalah filosofi Ryan Giggs. Kalau kamu, kalau lagi main sama teman-teman, punya filosofi tertentu, enggak?
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten