Terakhir Brescia Bisa Tekuk AC Milan, Guardiola dan Baggio Masih Main

Para pemain AC Milan merayakan gol Hakan Calhanoglu di pertemuan pertama kontra Brescia di Serie A 2019/20. Foto: Dok. AC Milan

Di hadapan AC Milan, Brescia itu kerdil adanya. Jangan marah, lihat saja sejarah. Per Transfermarkt, sejak 1929, Rossoneri lebih sering menang atas Biancazzurri di lintas ajang: 30 berbanding 8, sisanya imbang.

Masih belum cukup? Lihat saja raihan perbandingan raihan prestasi kedua tim di kompetisi domestik. Milan 18 kali menjuarai Serie A dan lima kali merengkuh trofi Coppa Italia.

Brescia? Empat kali juara Serie B. Hmmm.... Okelah. Setidaknya, Franco Baresi dan Paolo Maldini tidak pernah memenanginya.

Sekarang, pertanyaannya begini: Ada yang masih ingat kapan terakhir kali Brescia mampu mengalahkan AC Milan? Hayyoo... Yang bisa tebak ketahuan umurnya, nih.

Eitss... Jangan bilang penulis dan editor stori ini termasuk 'golongan tua', ya. Kalau kami, sih, tahunya dari browsing, dong. Milenial gitu, lho.

Ehem. Oke, langsung saja, deh. Terakhir kali Brescia bisa mengalahkan Milan adalah pada 10 Mei 2003. Berapa usia kalian waktu itu? Atau malah ada yang belum lahir?

Well, pada masa itu, Milan masih diperkuat Maldini, Nelson Dida, Rivaldo, Serginho, hingga Jon Dahl Tomasson. Pelatih mereka masih Carlo Ancelotti. Sungguh era yang amat dirindukan Milanisti era kiwari.

Carlo Ancelotti, sosok yang pernah membesut AC Milan. Foto: REUTERS/Clodagh Kilcoyne

Sementara itu, skuat Brescia diisi oleh duet Luca Toni dan Roberto Baggio. Lini tengah mereka diisi oleh Antonio Filippini hingga Pep Guardiola. Ada yang kaget membaca nama yang disebut terakhir?

Well, kalau selama ini kita mengenal Guardiola sebagai legenda Barcelona, maka ketahuilah bahwa dulu dia pernah mampir ke Serie A membela Brescia pada musim 2001/02.

Sosok yang kini melatih Manchester City itu sempat ditransfer ke AS Roma pada awal musim 2002/03. Namun, Guardiola lalu kembali ke Brescia pada paruh kedua musim tersebut.

Oke, kita kembali fokus membahas laga di Stadio Mario Rigamonti pada belasan tahun silam itu. Sebelum bertandang ke Lombardia, Milan sedang melewati periode yang sulit: Alami tiga kali kalah dan cuma dua kali menang pada lima laga sebelumnya.

Sebelum menghadapi Brescia pada pekan ke-32, Milan mampu mengalahkan klub bernama Como pada pekan ke-31. Milan jelas ingin meneruskan tren positifnya kala menghadapi Brescia.

Roberto Baggio juga tercatat pernah membela AC Milan, bahkan meraih scudetto pada 1995/96. Foto: AFP/Carlo Baroncini

Namun, apa daya? Poin tiga urung dibawa pulang ke San Siro. Yang ada, mereka harus meninggalkan kandang Brescia dengan tangan hampa.

Sebab, tak ada satu pun penggawa Milan yang mampu menjebol gawang Matteo Sereni. Tomasson, Andriy Shevchenko, hingga Andrea Pirlo tidak ada yang mampu.

Sebaliknya, justru anak asuh Carlo Mazzone yang mampu mencuri satu gol lewat tendangan sensasional Stephen Appiah pada menit 84. Berawal dari Igli Tare yang melepas umpan lambung dari tengah lapangan, bola lalu diterima oleh Appiah.

Hanya dengan sekali kontrol kaki kanan, gelandang asal Ghana itu langsung menceploskan bola ke sisi kiri gawang Dida dengan tendangan kaki kirinya. Skor 1-0 bertahan hingga laga usai.

Stephen Appiah bergabung dengan Juventus pada musim selanjutnya. Foto: AFP/CARLO BARONCINI

Sebuah kenangan manis bagi Brescia. Tim kerdil itu pernah menggulingkan raksasa Serie A pada masanya di rumah mereka sendiri, dengan skuat mereka dihiasi nama-nama beken macam Baggio dan Guardiola.

Pada Sabtu (25/1/2020) dini hari WIB, AC Milan bakal melakoni laga tandang kontra Brescia dalam pekan ke-21 Serie A 2019/20. Akankah memori buruk terulang? Atau justru kehadiran Zlatan Ibrahimovic bakal jadi juru selamat pasukan Stefano Pioli?

Editor: Katondio Bayumitra Wedya

---

Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.