Kumplus- Opini Susy Susanti

Perempuan Merdeka dan Medali Emas Olimpiade

Susy Susanti Haditono
Atlet bulutangkis. Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992.
17 Agustus 2021 14:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet-atlet Indonesia berjuang luar biasa pada Olimpiade Tokyo. Mereka melakukan kerja tim yang hebat. Dan banyak sekali perempuan Indonesia yang berperan dan berprestasi mengharumkan nama Indonesia di dunia olahraga. Hampir setiap pertandingan multi-event dibuka dengan kemenangan atlet perempuan.
Pada Olimpiade Tokyo, yang pertama kali menyumbang medali emas adalah Windy Cantika Aisah dari cabang angkat besi. Begitu pula pada Asian Games 2018, medali emas pertama berasal dari Defia Rosmaniar dari cabang taekwondo. Peran mereka—para atlet perempuan—dalam mengisi kemerdekaan ini sangat menggembirakan.
Kalau dulu, jangankan jadi atlet angkat besi (yang dianggap agak tabu bagi perempuan), menjadi atlet wanita saja tidak didukung orang tua! Ada yang bilang, “Aduh, nanti kayak cowok—badannya bertotot, item, jelek!” Padahal, perempuan harusnya cantik, nggak usah latihan berat-berat, kepanasan. Jadi, diarahkanlah ke dunia seni, modelling, tarik suara.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten