Konten dari Pengguna
Komunitas BRICLIM Hadirkan Energi Bersih dari Sekam Padi
4 November 2025 11:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
Kiriman Pengguna
Komunitas BRICLIM Hadirkan Energi Bersih dari Sekam Padi
Di Desa Lamajang, Bandung, mahasiswa Politeknik Manufaktur Bandung (POLMAN) bersama warga membentuk Komunitas BRICLIM (Briquette for Climate). Farah Aqila Mahfudzah Nasution
Tulisan dari Farah Aqila Mahfudzah Nasution tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan


ADVERTISEMENT
Langit Desa Lamajang kini tak lagi diselimuti asap pembakaran sekam. Warga bersama mahasiswa Politeknik Manufaktur Bandung (POLMAN) membentuk Komunitas BRICLIM (Briquette for Climate), sebuah gerakan hijau yang mengubah limbah pertanian menjadi sumber energi bersih dan bernilai ekonomi.
Pada Sabtu 20 September 2025 siang hari, halaman RW 03 tampak lebih hidup dibandingkan biasanya. Warga berdatangan sejak pukul 13.00 WIB untuk menghadiri pengukuhan BRICLIM, sebuah momen penting dimana menjadi penanda lahirnya gerakan perubahan dari tingkat lokal. Berbeda dari seremoni pada umumnya, kegiatan ini menempatkan masyarakat sebagai pemeran utama, bukan hanya sebagai peserta.
ADVERTISEMENT
Ketua RW setempat dipercaya menjadi koordinator utama BRICLIM. Model kepemimpinan berbasis komunitas yang diadaptasi dari keberhasilan Bapak Toni, selaku mantan ketua RW sekaligus penggagas program Bank Sampah Unit pada wilayah tersebut.
“Peran tokoh lokal sangat penting. Mereka mempunyai kedekatan secara emosional dan kepercayaan masyarakat. Itulah yang membuat Gerakan seperti BRICLIM bisa tumbuh dari dalam,” ujar Ayu Wulandari, Ketua Pelaksana PPK Ormawa HMTM POLMAN. Pendekatan ini diyakini mampu memperkuat partisipasi warga dan menjamin keberlanjutan komunitas, karena kepemimpinan dan aksi lahir dari akar masyarakatnya sendiri.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, diikuti olek sambutan yang disampaikan dari perwakilan POLMAN dan perangkat Desa Lamajang. Suasana berubah menjadi hangat saat Bapak Toni memberikan pemaparan.
ADVERTISEMENT
Alih-alih berbicara teknis, ia bercerita mengenai perjuangan dalam membangun bank sampah, menghadapi tantangan, sampai dengan menemukan cara untuk melibatkan para warga. Cerita tersebut menggugah peserta, menghadirkan dialog tanpa sekat, sebuah cerminan Gerakan masyarakat yang hidup dari keinginan bersama.
Setelah sesi inspiratif selesai, tim mahasiswa memaparkan visi, misi, dan rencana kerja BRICLIM. Puncak acara tiba, pembacaan Surat Keputusan (SK) pendirian komunitas dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kepala Dusun dan Ketua RW 03. Sejak saat itu, BRICLIM resmi berdiri menyalakan “bara api perubahan” di tengah masyarakat.
Inovasi utama BRICLIM terletak pada briket sekam padi, hasil pengolahan limbah pertanian yang diubah menjadi bahan bakar alternatif. Selain ramah lingkungan, briket juga mempunyai nilai ekonomi yang menjanjikan. Warga dapat menggunakannya sebagai kebutuhan energi rumah tangga atau mengembangkannya menjadi produk komersial lokal.
ADVERTISEMENT
Bagi mahasiswa POLMAN, keberadaan BRICLIM bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang pemberdayaan. Harapannya, dengan gerakan ini menjadi langkah kecil menuju udara yang lebih bersih, ekonomi desa yang kuat, dan masyarakat yang lebih mandiri.
Kami ingin perubahan datang dari bawah, dari masyarakat sendiri. Dulu sekam padi seringkali dianggap limbah, kini bisa menjadi sumber energi dan semangat baru.

