Jurus Ni Putu Arie Utami Besarkan Bisnis Anemone

Konten Media Partner
8 April 2018 11:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bisnis pendidikan prasekolah atau pendidikan anak usia dini (PAUD) terus berkembang di beberapa daerah. Contohnya, Anemone Reading School Indonesia yang didirikan oleh Ni Putu Arie Utami pada 2007 di Denpasar, Bali. Jumlah cabang Anemone bertambah banyak karena diwaralabakan (franchise). Amy, demikian sapaan akrab Ni Putu, mempromosikan Anemone dari mulut ke mulut (word of mouth marketing). Cara ini cukup ampuh menjaring mitra atau investor yang sebagian besar adalah orang tua murid Anemone.
ADVERTISEMENT
Paket investasi yang disodorkan Amy ke investor di Bali senilai Rp 110 juta. Biaya itu sudah termasuk franchise fee sebesar Rp 30 juta untuk jangka waktu tak terbatas dan biaya kontrak gedung selama setahun senilai Rp 25 juta. Setiap mitra akan mendapatkan pelatihan tentang sistem waralaba, strategi pemasaran, tata kelola administrasi, dan manajemen. Fasilitas lainnya adalah brosur, spanduk, alat-alat penunjang, dan setiap tenaga pengajar mendapat tutorial pengajaran untuk menjaga kualitas dan standar belajar.
Waralaba sekolah Anemone yang ada di Bali itu mencapai 20 unit sehingga mencapai batas maksimal yang ditentukan oleh Amy. Karena itu, ia kian memperluas bisnis Anemone ke provinsi lain. Saat ini, Anemone tersebar di berbagai daerah yang jumlahnya mencapai 72 cabang. Sebanyak lima cabang dari jumlah total Anemone itu dimiliki Amy. Sisanya milik pemegang waralaba yang berlokasi di Bali, Banyuwangi (Jawa Timur), Mataram (NTB), dan Medan (Sumatera Utara). Amy menawarkan sistem master franchise untuk tiap satu provinsi. Biayanya sebesar Rp 300 juta. Pemilik master franchise Anemone di provinsi itu hanya bisa menjual kemitraan di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Kiprah Amy menekuni bisnis Anemone berawal ketika anak sulungnya belum bisa membaca dan hendak mendaftar ke sekolah dasar (SD). Kondisi tersebut menggugah wanita kelahiran 31 Mei 1977 ini untuk mencari-cari metode belajar membaca yang cocok dan menyenangkan bagi anak-anaknya. Amy selama enam bulan melakukan riset dari berbagai literatur. Ia menyimpulkan belajar membaca sambil mendongeng adalah metode yang cocok bagi anak-anak. Cara Baca Ajaib, demikian tajuk yang didengung-dengungkan Amy, diklaimnya telah meningkatkan kemampuan anak-anak membaca kata, kalimat, dan cerita tanpa mengeja dalam satu jam saja. "Kami fokus proses belajarnya, tidak instan. Anak-anak belajar membaca dengan berbagai metode, seperti bermain dan berimajinasi dengan mendengarkan dongeng yang diceritakan tahap per tahap," tutur alumni Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bali ini.
ADVERTISEMENT
Metode ini diterapkan untuk anak-anaknya dan berhasil meningkatkan kemampuan membaca buah hatinya itu. Keberhasilan ini terdengar oleh tetangga Amy yang menginginkan metode ini diajarkan kepada anak-anaknya. Lantas, Amy di tahun 2007 itu mendatangi satu per satu peserta didik di rumah masing-masing. Dua tahun kemudian, mantan pegawai di biro arsitektur ini mengontrak rumah untuk membuka kelas dan mengibarkan Anemone sebagai panji bisnisnya. Saat itu, jumlah muridnya 15 orang.
Lama-kelamaan, jumlah siswanya melonjak karena sebagian murid yang bersekolah di kelas Anemone itu berdomisili di luar Denpasar. Lantas, Amy pada 2010 membuka cabang Anemone yang pertama. Dua tahun berkutnya, jumlah cabang bertambah menjadi dua dan kini jumlahnya melesat, 72 cabang, serta akan bertambah dalam beberapa bulan ke depan. Investor diharuskan membayar franchise fee Rp 35 juta per cabang dan royalty fee 7% dari omset.
ADVERTISEMENT
Setiap cabang minimal harus memiliki seorang koordinator dan dua guru. Anemone menerapkan kelas kecil, dan seorang guru mengajar empat siswa yang disesuaikan dengan kemampuan si murid. "Idealnya, anak-anak mulai belajar membaca di usia empat tahun, tapi saya juga pernah menerima anak usia tiga tahun tiga bulan karena si anak ini sudah siap belajar," tuturnya. Setiap murid dikenakan biaya Rp 250 ribu-450 ribu untuk mengikuti tiga sesi selama 1-1,5 jam dalam sepekan.
Anemone, menurut Amy, adalah bisnis pelayanan sehingga individu yang bekerja di semua cabang harus memiliki semangat melayani dan menyayangi anak-anak. Inilah metode Amy untuk menuai kepercayaan dan meningkatkan reputasi Anemone di mata orang tua serta para pewaralaba. (Reportase: Silawati/Riset Hendi Pradika)
ADVERTISEMENT