KLHK Bahas Pembiayaan NDC di Forum COP 24 UNFCCC

Konten Media Partner
19 Desember 2018 9:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KLHK Bahas Pembiayaan NDC di Forum COP 24 UNFCCC
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar diskusi panel  "Solusi Finansial untuk Implementasi NDC" pada pertemuan COP 24 UNFCCC. Pertemuan ini merupakan forum lanjutan Intergovernmental Review Meeting IGR di Bali pada Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Ruandha Agung Sugardiman, mengatakan,untuk mencapai target Nationally Determined Contributions (NDC) dibutuhkan sejumlah besar uang dan tidak dapat dipenuhi oleh pendanaan publik.
Untuk menjembatani kesenjangan ini, ada kebutuhan mendesak untuk menciptakan skema yang memungkinkan para pemangku kepentingan non-pihak berkontribusi pada inisiatif ini. Skema tersebut harus dapat memicu pengembangan proyek dan program hijau yang layak, dan institusi yang lebih kuat untuk menghubungkan proyek dan program dengan investor.
Konsep pertumbuhan hijau saat ini dianggap penting bagi Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mecapai komitmen nasional dan internasional Indonesia yang sebelumnya telah disepakati seperti Perjanjian Paris dan Kontribusi yang Ditentukan secara Nasional (NDC), Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan agenda 9 prioritas, Nawa Cita.
ADVERTISEMENT
Bergerak  menuju model pertumbuhan hijau ini, KLHK yang didukung oleh The Global Green Growth Institute (GGGI) berusaha untuk menerapkan NDC dan mencapai target. Berdasarkan temuan awal, salah satu tantangan utama dalam implementasi NDC adalah menghubungkan investor potensial dengan proyek dan program hijau yang layak, dan menghubungkan donor dengan investor komersial untuk berinvestasi bersama. Kebijakan dan instrumen keuangan yang tidak berisiko sangat dibutuhkan untuk memastikan keuangan mengalir ke sejumlah proyek dan program yang terstruktur dengan baik dan layak secara komersial.
Berkolaborasi dengan GGGI, KLHK juga bertujuan untuk menarik para pemangku kepentingan global, seperti pengembang proyek, investor dan pemodal, sementara pada saat yang sama menyediakan skema keuangan yang dapat diimplementasikan untuk mencapai target NDC.
ADVERTISEMENT
"GGGI telah mendukung KLHK sejak 2015, memberikan bantuan teknis kepada Kementerian, termasuk pengembangan proyek, desain proyek, dan layanan investasi untuk menciptakan proyek-proyek bankable. Ini memerlukan perencanaan yang matang, ketersediaan alat ekonomi dan kebijakan yang akomodatif, " jelas Direktur Jenderal GGGI, Frank Rijsberman.
"GGGI juga mendukung pengarusutamaan prinsip-prinsip pertumbuhan hijau dalam rencana pembangunan nasional dan subnasional, dan rencana sektoralnya, dan merancang instrumen ekonomi dan kebijakan yang inovatif untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan yang mengurangi risiko proyek dan menarik aliran modal ke dalam sektor-sektor," katanya.
Dalam sesi ini juga dipamerkan tonggak-tonggak kunci dari berbagai upaya global yang sudah dilakukan untuk meninjau, menganalisis, dan mengidentifikasi jalur pipa proyek-proyek yang ramah lingkungan, dan menyoroti komitmen pemerintah untuk mempromosikan pendekatan yang berkelanjutan dan menemukan kombinasi dari produk keuangan untuk membiayai NDC.
ADVERTISEMENT
Diskusi panel, bertujuan untuk menemukan desain kebijakan yang lebih baik, lembaga / mekanisme keuangan yang lebih kuat dan proyek-proyek yang kuat untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan. "Indonesia sudah mendirikan Badan Pengelolaan Dana Lingkungan. Kita dapat menggunakan ini sebagai titik awal untuk mengidentifikasi apa yang perlu dilakukan," ujar Ruandha.
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id