PLTU Lontar Segera Beroperasi Tahun Ini

Konten Media Partner
29 Maret 2019 22:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PLTU Lontar Segera Beroperasi Tahun Ini
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)  atau PLN menargetkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar  dengan kapasitas 1 X 315 MW akan beroperasi pada September 2019 ini. Proyek ini merupakan ekspansi dari tiga unit eksisting masing-masing berkapasitas 315 MW.
ADVERTISEMENT
Direktur PLN Regional Jawa Bagian Barat, Haryanto WS, mengatakan, saat ini proyek PLTU Lontar telah rampung hingga 86%.  Sebelumnya, pada bulan Maret 2019 pihaknya telah melakukan Boiler Hydrotest. Artinya, proyek pembangkit ini telah mencapai progres yang signifikan. “PLTU ini direncanakan akan mulai beroperasi pada September 2019," ujarnya.
Pembangunan PLTU Lontar yang dilaksanakan oleh Sumitomo Corporation, Black and Veatch International Company dan PT Satyamitra Surya Perkasa ini memiliki nilai investasi sekitar US$ 205 juta. Adapun nantinya pembangkit ini akan menggunakan batu bara kalori rendah yang mayoritas berasal dari Kalimantan dengan menggunakan teknologi ultra super critical.
 “Dengan adanya PLTU ini maka ada kesempatan untuk mengurangi pengunaan BBM dan gas, ini merupakan nilai tambah dan semaikin bagus untuk menurunkan biaya produksi sehingga subsidi pemerintah juga turun,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Proyek PLTU Lontar ini berhasil menyerap hingga 2.000 lebih tenaga kerja. "Jumlah tenaga kerja ini akan terus meningkat tahun 2019 sejalan dengan pencapaian progress, hal ini tentu memberikan dampak positif bagi multiplier effect secara langsung untuk wilayah Banten dan sekitar," jelasnya.
Ia menjelaskan, PLTU ini merupakan bagian dari proyek strategis pemerintah yaitu Program 35.000 MW, sehingga  akan menambah keandalan sistem Jawa-Bali. Pembangkit ini juga diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di regional DKI Jakarta dan Banten.
Menurutnya, dengan adanya proyek ini juga diharapkan dapat menyokong perekonomian Provinsi Banten yang merupakan kawasan perindustrian berat “Bahan baku ada di sini, baja di sini, listriknya kuat, infrastrukturnya kuat jadi jangan disia-siakan sehingga masalah reliability, kecukupan tidak menjadi isu lagi,” kata Haryanto.
ADVERTISEMENT
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id