news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Union Space Bangun Fintech Space Pertama di Indonesia

Konten Media Partner
24 Oktober 2018 8:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Union Space Bangun Fintech Space Pertama di Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Albert Goh, CEO Union Space (Tengah), Ajisatria Sulaeman, Aftech (keempat dari kiri) (Photo: Anastasia/SWA)[/caption]
ADVERTISEMENT
Asosiasi Fintech Indonesia dan Union Space bekerja sama mendorong perkembangan industri teknologi finansial (Tekfin) di Indonesia melalui pendirian fintech space. Co-working yang dikhususkan untuk menciptakan ekosistem tekfin ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Albert Goh, CEO Union Space, menyatakan antusiasmenya untuk menjadi bagian dari pertumbuhan ekosistem bisnis di Indonesia, salah satunya di industri tekfin. "Melalui fintech space, kami mendukung kemajuan tekfin yang begitu pesat dan gelombang kebangkitan wirausaha di bidang tekfin yang begitu besar di Indonesia," ujarnya.
Co-working khusus fintech yang sedianya ditargetkan akan mulai beroperasi pada Juni 2018 ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk melakukan kolaborasi antara wirausahawan tekfin sendiri maupun dengan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Ajisatria Sulaeman, Direktur Ekekutif Kebijakan Publik Aftech, menjelaskan, industri jasa keuangan sangat high regulate dan selama ini dari 127 anggota yang bergabung tidak mudah dalam melakukan koordinasi."Fintech space akan membantu kami dalam melakukan koordinasi dalam memutuskan sebuah regulasi baru yang akan diusulkan ke pemerintah, selain itu ruang ini juga akan menjadi wadah bagi penguatan komunitas fintech untuk melakukan kolaborasi dan partnership," jelasnya.
Tempat ini juga akan menjadi ruang aktivitas dalam memberikan edukasi dan pengetahuan untuk meningkatkan kapasitas para pelaku usaha teknologi finansial. "Ruang publik ini dibutuhkan untuk mengakselerasi kerja para pelaku industri tekfin, agar dapat memenuhi prioritas agenda inklusi keuangan nasional yaitu membuka akses layanan keuangan kepada sedikitnya 75% penduduk Indonesia," dia melanjutkan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu , Albert membeberkan saat ini bisnis co-working sedang berkembang dengan pesat di seluruh Asia, termasuk Indonesia. "Tentu ke depannya kompetisi akan semakin ketat, namun kami ingin menjadi yang paling teratas di Indonesia. Tahun ini rencananya kami akan membuka co-working space di 20 lokasi di dalam dan luar negeri, termasuk di Jakarta, Surabaya, Bali, Manila, dan Malaysia" dia menambahkan.
Khusus di Indonesia, pihaknya ingin co-working bukan hanya  tempat bekerja dan berkumpul tanpa ada visi yang diusung ke depan. "Kami ingin menjadikan co-working ini menjadi tempat kelahiran start up yang bisa bersaing dengan start up negara lain," tambah Albert.
 
ADVERTISEMENT
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id