Kopi Dikalangan Remaja

Swara Unsada
Swara Unsada
Konten dari Pengguna
24 Desember 2021 21:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Swara Unsada tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
                                   sumber : Dok.cirebonraya.pikiran-rakyat.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber : Dok.cirebonraya.pikiran-rakyat.com
ADVERTISEMENT
Kopi merupakan minuman yang sudah tidak asing lagi untuk kita. Saat ini, kopi bukan hanya sekadar minuman biasa namun sudah menjadi gaya hidup terutama di kalangan remaja hingga dewasa. Di Indonesia sendiri, banyak macam kopi yang tersedia, mulai dari kopi asli Indonesia maupun kopi dari luar negeri. Budaya yang bisa kita bilang “ngopi” bukan hanya sekadar aktivitas minum kopi biasa, melaikan aktivitas yang dilakukan sambil berdiskusi atau bercengkrama bersama teman, rekan kerja, dan lain-lain. Budaya ngopi di Indonesia dijadikan media untuk berkumpul.
ADVERTISEMENT
Zaman sekarang, banyak coffee shop yang bermunculan dan biasanya dikunjungi oleh kalangan milenial. Bukan hanya sekadar kebutuhan, tetapi justru menjadi tren yang berkembang di kalangan milenial. Pemerhati gaya hidup dan makanan, Kevindra Soemantri, mengatakan bahwa peningkatan tren mengonsumsi minuman berkafein ini bisa dilihat sejak tahun 2014. Beberapa laporan dunia juga menunjukkan adanya peralihan dari bar ke kedai kopi. Tren tersebut juga terjadi di Indonesia, khususnya Jakarta. Budaya ngopi pun semakin kuat setelah kegiatan-kegiatan bertema kopi, seperti festival, pameran, dan coffee cupping sering diadakan, dan juga adanya pengaruh dari industri hiburan, seperti film dan novel yang membahas soal kopi.
Selain itu, mengonsumsi kopi menjadi cara jitu agar tubuh tetap terjaga di malam hari. Cara ini biasanya digunakan oleh orang-orang yang memiliki pekerjaan di malam hari terutama mahasiswa. Lalu, kopi juga memiliki dampak positif yang lainnya seperti mengurangi risiko jantung coroner, stroke, diabetes dan penyakit ginjal. Bahkan, menurut studi dari Harvard, Amerika Serikat yang melibatkan 50.000 perempuan, mengonsumsi kopi bisa mengurangi risiko depresi. Maka dari itu, ayo tingkatkan budaya ngopi terutama meminum kopi lokal/asli dari Indonesia, namun tak lupa juga untuk mengonsumi kopi sewajarnya. (Farhan/SU29)
ADVERTISEMENT