Resesi 2023, Bagaimana Nasib Indonesia?

Swara Unsada
Swara Unsada
Konten dari Pengguna
15 Oktober 2022 8:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Swara Unsada tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sumber foto : unsplash.com/@margabagus
Presiden Grup Bank Dunia, David Malpass mengungkapkan kekhawatirannya mengenai laju pertumbuhan ekonomi global yang kian menurun. Menurutnya, penurunan pertumbuhan ekonomi ini akan menyebabkan resesi global dan jika dibiarkan berkepanjangan akan mengakibatkan kehancuran bagi orang-orang pasar negara berkembang.
ADVERTISEMENT
Resesi ekonomi merupakan kemerosotan ekonomi yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut, menurunnya kegiatan produksi dan jual-beli, serta meningkatnya angka pengangguran. Sejumlah tokoh negara memprediksi bahwa resesi global akan terjadi pada tahun 2023. Resesi ini dipicu oleh pandemi Covid-19, beredarnya virus monkeypox dan peperangan yang melibatkan Rusia-Ukraina. Peperangan menyulitkan kegiatan ekspor dan impor sehingga mengganggu ketersediaan komoditas yang dibutuhkan oleh berbagai negara. Ini mengakibatkan kenaikan harga komoditas yang lama-kelamaan akan mengakibatkan inflasi.
Inflasi adalah kenaikan harga komoditas di sebuah negara secara terus menerus. Inflasi inilah yang akan mengakibatkan resesi ekonomi. Perusahaan asal Jepang, Nomura Holding Inc. memperkirakan negara-negara di Uni Eropa, Inggris, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Kanada akan jatuh kedalam resesi pada tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir optimis mengatakan Indonesia tidak akan mengalami resesi melainkan ekonomi Indonesia akan terus tumbuh hingga 5% sampai tahun 2045.
Menurutnya Indonesia dapat tetap kuat karena Indonesia konsisten menjalankan hilirisasi terhadap produk dari sumber daya alam, Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia seperti yang terjadi pada bulan Juni lalu yaitu Indonesia mengekspor ayam ke Singapura setelah negara Singapura dan Malaysia kekurangan pasokan daging ayam, serta Indonesia memiliki anak muda yang kreatif dan inovatif sehingga mampu membuat bidang industri kreatif terus berkembang, salah satunya adalah digital ekonomi. (Shelly/SU)