Konten dari Pengguna

Kekuatan Rantai Bawang Merah: Tantangan di Balik Meja Makan Kita

Syachpattila Maulana mozhaib
Lulusan baru S1 dari Universitas Islam Indonesia dengan predikat pujian, menyelesaikan studi dalam kurun waktu 3,7 tahun dengan indeks prestasi kumulatif 3.73 pada spesialiasi bidang Ekonomi.
18 Juli 2024 11:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syachpattila Maulana mozhaib tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: freepic.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber: freepic.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di balik cita rasa tiap hidangan Indonesia, terdapat bumbu-bumbu yang memainkan peran penting, termasuk bawang merah. Namun, peran penting bawang merah juga diikuti dengan perjalanan dan perjuangan para petani dari petani dalam menghadapi tantangan alam dan pasar global. Daerah Istimewa Yogyakarta terkenal sebagai salah satu penghasil bawang merah utama di Indonesia. Beberapa kabupaten seperti Kulon Progo, Bantul, Sleman, dan Gunung Kidul berperan penting dalam produksi bawang merah di daerah ini, menjadikan bawang merah sebagai salah satu komoditas hortikultura unggulan.
ADVERTISEMENT

Kompleksitas Rantai Pasok

Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat produksi bawang merah sebesar 223.066 kuintal pada tahun 2022. Angka ini meningkat menjadi 329.526 kuintal pada tahun berikutnya. Selama lima tahun terakhir, produksi bawang merah di Yogyakarta terus menunjukkan tren peningkatan. Permintaan harian bawang merah membutuhkan pemenuhan yang konsisten untuk memastikan kebutuhan konsumen terpenuhi. Peningkatan kinerja rantai pasok bawang merah sangat diperlukan agar dapat memastikan kepuasan pelanggan dan pencapaian keuntungan bagi pelaku usaha. Rantai pasok ini mencakup semua aktivitas terkait dengan aliran barang dan transportasi hingga mencapai konsumen akhir, serta pengelolaan seluruh arus informasi dan nilai dari produsen hingga konsumen, termasuk layanan logistik yang terlibat. Terdapat tiga siklus utama dalam rantai pasok ini: pengadaan (procurement), di mana pedagang pengumpul membeli bawang merah dari petani, pengisian ulang (replenishment), yang dilakukan oleh pedagang besar untuk mengantisipasi permintaan tambahan atau kerusakan, dan pemesanan langsung dari konsumen (customer order)
ADVERTISEMENT

Pasang Surut Tantangan Petani

Petani bawang merah menghadapi masalah cuaca dan hama yang signifikan. Cuaca buruk, termasuk hujan yang berlebihan, dapat menyebabkan tanaman tergenang air dan hasil panen cepat busuk, mengurangi pendapatan mereka. Selain itu, serangan ulat hijau juga mengancam produksi bawang merah dengan merusak tanaman dan menambah beban petani dalam menjaga hasil panen. Peluang dan ancaman juga datang dari luar termasuk berbagai tren dan kejadian ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan, politik, hukum, pemerintahan, teknologi, dan kompetitif yang secara signifikan dapat menguntungkan dan merugikan usaha tani bawang merah dimasa yang akan datang.