Medsos: Media 'Kampanye' Sosial

syaiful azhary
ASN di BKPUK BRIN Kawasan Jawa Timur. Jabatan saat ini adalah selaku Pranata Humas Ahli Muda.
Konten dari Pengguna
7 Oktober 2020 21:46 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari syaiful azhary tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Media sosial menjadi salah satu tempat paling berpengaruh untuk menjalankan strategi pemasaran.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Media sosial menjadi salah satu tempat paling berpengaruh untuk menjalankan strategi pemasaran. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Berbuat baik tidak harus menunggu menjadi “sultan” yang bisa memberikan give away berupa barang mahal. Disetiap agama ataupun kepercayaan yang ada pasti mengajarkan kita untuk bisa selalu berbuat baik dan bermanfaat buat sesama manusia. Disaat masa pandemi covid-19 ini kita bisa berbagi kebaikan dengan sesama. Caranya sangat mudah dan tidak mahal. Hanya bermodal jari dan gadget kita.
ADVERTISEMENT
Di era kecanggihan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) seperti ini hampir semua orang memiliki gadget. Selama paket data kita masih ada maka kita akan terkoneksi ke seluruh penjuru dunia. Penggunaan media sosial tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Saat ini kita melihat adanya fenomena penggunaan media sosial untuk komunikasi di seluruh dunia dalam bentuk komunikasi secara virtual. Penggunaan jejaring pertemanan seperti Facebook, Twitter, Instagram, In Line, Whatsapp, dll sudah menjadi kebutuhan dalam melakukan interaksi sosial sehari-hari.
Mari kita merefleksikan kedalam diri kita sendiri, sudahkah kita update status hari ini ?. Ungkapan ini memiliki makna bahwa penggunaan media sosial lebih banyak dijadikan sebagai alat personal branding untuk mendapat popularitas. Tanpa kita sadari sebenarnya dengan media sosial kita bisa berbagi kebaikan dan bermanfaat buat sesama.
ADVERTISEMENT
Kita bisa melakukan kampanye sosial kepada sanak saudara, kerabat, komunitas, ataupun masyarakat luas untuk bersama sama mematuhi protokol kesehatan, melakukan budaya hidup sehat, menangkal informasi bohong (hoaks), dan memberikan rasa optimis bahwa kita bisa melalui pandemi Covid-19 ini. Covid-19 mengintai kita setiap saat, terlepas dari anggapan sebagian masyarakat yang menganggap virus ini hanya rekayasa ataupun mereka tidak mungkin tertular Covid-19 tapi bukti nyata yang bisa kita lihat dari angka orang yang terpapar baik itu yang positif maupun reaktif menunjukkan angka yang mengkhawatirkan.
Media Sosial Sebagai Alat
Asnani (2010) dalam bukunya Efektif Blogging Dengan Aplikasi Facebook mengatakan bahwa media sosial merupakan suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul yang pada umumnya adalah individu atau organisasi yang diikat dengan satu tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, komunitas dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Selain itu Keplan dan Haenlain (2009) menyebutkan bahwa media sosial kini telah menjadi trend sebagai alat berkomunikasi dan mencari informasi, sistem aplikasi berbasis internet yang memungkinkan terbentuknya berbagai kreasi dan bertukar informasi dari pengguna internet diseluruh dunia, berkolaborasi, serta sharing pendapat, maupun ajang perkenalan baik dalam bentuk tulisan teks visual maupun audio visual.
Dengan demikian dapat diartikan media sosial merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang ingin berbagi informasi dan tempat untuk mencari teman baru serta berinteraksi dengan teman lainnya secara online. Merebaknya situs media sosial yang muncul banyak memberikan keuntungan bagi masyarakat dari berbagai belahan dunia untuk berinteraksi dengan mudah dan cepat serta efisien tanpa harus dibatasi oleh ruang dan waktu.
ADVERTISEMENT
Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. (Kaplan, Andreas, dan Haenlein, 2010).
Kampanye Sosial di Masa Pandemi
Bukan saatnya lagi “nyinyir” atau menjadi “lambe turah” di media sosial. Disaat pandemi seperti saat ini kita harus berpikir “solutif”. Produksi informasi dan berita saat ini bukan lagi eksklusif hanya dilakukan oleh penerbit berita besar. Saat ini siapa pun bisa menjadi pembuat berita dan memberikan dampak kepada orang banyak. Begitupun dengan konsumsi informasi yang dapat dengan bebas dinikmati siapa saja melalui media digital. Media sosial sangat berperan dalam penyebaran informasi bagi masyarakat luas di semua bidang.
ADVERTISEMENT
Kampanye merupakan sebuah usaha yang diorganisasikan oleh satu atau kelompok orang yang bertujuan untuk mempengaruhi target sasaran agar dapat menerima, memodifikasi atau meninggalkan ide, sikap dan perilaku tertentu. Media sosial tidak hanya untuk eksis tapi untuk ber-empati pasca Pandemi Covid-19.
Media sosial dijadikan sebagai sarana ideal dan basis informasi untuk mengetahui opini publik tentang kebijakan pemerintah dalam melakukan tindakan preventif, edukatif, maupun penanganan kasus orang yang terpapar, dan untuk membangun dukungan komunitas kepada perilaku disiplin mematuhi protokol kesehatan. Program kampanye sosial diarahkan untuk membentuk dan mengajak perilaku sosial masyarakat.
Dukungan moril dan kata-kata pemberi semangat sangat di butuhkan oleh saudara-saudara kita yang saat ini terkena musibah terpapar Covid-19. Terpapar Covid-19 bukanlah suatu aib yang harus ditutupi atau harus di kucilkan di masyarakat. Dukungan dan empati dari kita di media sosial dapat menjadi semangat untuk kesembuhan dan menjadi obat yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Tidak satupun orang yang ingin dirinya terpapar virus ini. Covid-19 dapat menyerang siapa saja tanpa memandang profesi, jabatan, status sosial ekonomi maupun agama.
ADVERTISEMENT
Pasien Covid-19 mulai dari yang tanpa gejala sampai bergejala berat merasakan sakitnya. Belum lagi aktivitasnya untuk bekerja akan terganggu bahkan tidak berpenghasilan bagi pekerja harian. Oleh sebab itu dengan empati kita dapat merasakan atau memahami situasi yang dialami pasien Covid-19.
Penulis sebagai salah satu staf pranata humas di Lembaga Pemerintah Non Kementerian bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi melalui konten di media sosial resmi instansi maupun pribadi untuk menyampaikan pesan positif kepada masyarakat berupa narasi tunggal melawan Covid-19 dengan cara bergotong royong, disiplin diri dan selalu optimis.
Selain bijak dalam ber-media sosial penulis mengajak semua masyarakat untuk lebih kreatif dalam membuat konten positif dan menyampaikan berita-berita dari sumber yang jelas dan valid serta menyampaikan pesan yang mudah dipahami agar orang lain bisa mendisiplinkan diri menjalankan protokol kesehatan. Ada dua jenis informasi yang saat ini dibutuhkan masyarakat, yaitu informasi yang bersifat edukatif dan informasi yang bersifat menghibur untuk mengurangi tingkat stres masyarakat.
ADVERTISEMENT