Tradsisi di Hari Kemenangan yang Menciptakan Kehangatan dalam Kebersamaan

Syalaisha Nurul Izzah
Mahasiswi Universitas Amikom Purwokerto, Program Studi Ilmu Komunikasi yang memiliki hobi berenang, membaca novel, dan menulis cerita fiksi.
Konten dari Pengguna
25 April 2024 16:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syalaisha Nurul Izzah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para warga Rt 03 Rw 12 Kelurahan Sidanegara Kecamatan Cilacap Tengah sedang berkumpul di salah satu halaman rumah warga untuk melakukan tradisi halal bihalal, Rabu (10/04/2024). Sumber : Dokumentasi Pribadi.
Rabu 11 April 2024 gemaan takbir berkumandang di pagi yang cerah. Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang tepat untuk saling bermaaf-maafan, seperti yang dilakukan oleh para warga di Rt 03 Rw 12 Kelurahan Sidanegara Kecamatan Cilacap Tengah yang berkumpul untuk melaksanakan tradisi halal bihalal. Halal bihalal adalah istilah yang kerap digunakan oleh sebagian besar orang ketika ingin mengadakan pertemuan usai perayaan Hari Raya dan umumnya sering dikaitkan dengan Hari Raya Idul Fitri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah halal bihalal artinya adalah hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan yang biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dan sebagainya) oleh sekelompok orang dan merupakan suatu kebiasaan khas Indonesia atau disebut juga silaturahmi (Dikutip dari tirto.id).
Halal bihalal dilakukan dari warga yang muda bermaaf-maafan dengan warga yang lebih tua atau sudah lanjut usia, Rabu (10/04/2024). Sumber : Dokumentasi Pribadi.
Tradisi halal bihalal rutin dilakukan oleh warga Rt 03 Rw 12 Sidanegara, Cilacap Tengah setiap Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. Para warga melakukan halal bihalal setelah selesai melaksanakan sholat idul fitri. Halal bihalal tersebut dilaksanakan di salah satu rumah warga yang halaman cukup luas agar dapat menampung banyak orang. Halal bihalal dimulai dari para warga yang baris untuk melakukan giliran untuk bermaaf-maafan, lalu para warga yang sudah tua atau sudah lanjut usia di lingkungan tersebut duduk di kursi yang telah disediakan yang nantinya halal bihalal ini diawali dari warga-warga yang masih muda bermaaf-maafan ke warga-warga yang sudah tua atau sudah lanjut usia.
Salah satu warga yang masih muda sedang bermaaf-maafan dengan salah satu warga yang lebih tua. Rabu (10/04/2024). Sumber : Dokumentasi Pribadi.
Terlihat dari ekspresi wajah para warga yang memancarkan senyuman penuh kehangatan karena bisa bertemu dan berkumpul dengan para tetangga untuk melakukan halal bihalal di hari kemenangan. Tidak hanya bersalaman sambil mengucapkan kesalahan dan meminta maaf, tradisi halal bihalal yang dilakukan oleh para warga dapat digunakan oleh para warga untuk saling berbagi cerita, memperkuat tali silaturahmi, dan bersyukur atas berkah yang telah diberikan. Para warga hanya bermaaf-maafan pada saat melakukan tradisi halal bihalal pada hari itu dan tidak melakukan makan bersama yang biasanya juga dilakukan pada saat halal bihalal.
ADVERTISEMENT
Tradisi halal bihalal di lingkungan rumah tidak hanya menjadi simbol kebersamaan, tetapi juga menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai tradisional di era digital ini. Di tengah kemajuan teknologi, keramahtamahan dan kehangatan kebersamaan tetap menjadi prioritas utama dalam merayakan momen-momen berharga seperti Idul Fitri.