Konten dari Pengguna

Deep Green: Program Biopori oleh Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro

Syarafina Qurrota
Mahasiswa Universitas Diponegoro
19 Agustus 2024 10:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarafina Qurrota tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi Hasil Penanaman Biopori di Halaman Rumah Warga Desa Waru (11/08/2024).
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Hasil Penanaman Biopori di Halaman Rumah Warga Desa Waru (11/08/2024).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro melaksanakan program bertajuk “Deep Green: Biopori” selama tiga hari, yakni pada Kamis, 1 Agustus 2024, Sabtu, 3 Agustus 2024, dan Minggu, 4 Agustus 2024. Program ini dilaksanakan di tiga dukuh, yaitu Dukuh Krempan, Dukuh Sumberejo, dan Dukuh Gerdu, Desa Waru, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengimplementasikan teknologi biopori sebagai salah satu solusi pengelolaan air dan sampah organik yang ramah lingkungan. Mahasiswa mengedukasi masyarakat mengenai manfaat biopori, seperti mengurangi genangan air, meningkatkan resapan air tanah, dan mengolah sampah organik menjadi kompos.
Hari Pertama - Kamis, 1 Agustus 2024: Dukuh Krempan
Pada hari pertama, kegiatan diawali di Dukuh Krempan. Mahasiswa memberikan penjelasan tentang konsep biopori dan cara membuat lubang biopori. Warga diajak untuk ikut serta dalam pembuatan lubang biopori di sekitar rumah mereka. Kegiatan ini dihadiri oleh banyak warga yang antusias belajar dan langsung mempraktikkan pembuatan lubang biopori.
Hari Kedua - Sabtu, 3 Agustus 2024: Dukuh Sumberejo
Kegiatan berlanjut di Dukuh Sumberejo pada hari kedua. Selain melanjutkan pembuatan lubang biopori, mahasiswa juga mengadakan workshop mengenai pemanfaatan sampah organik sebagai bahan pengisi lubang biopori. Warga diajari cara mengolah sampah dapur dan daun kering untuk dimasukkan ke dalam lubang biopori, sehingga dapat mempercepat proses pembentukan kompos alami.
ADVERTISEMENT
Hari Ketiga - Minggu, 4 Agustus 2024: Dukuh Gerdu
Pada hari terakhir di Dukuh Gerdu, mahasiswa dan warga bersama-sama memeriksa hasil dari lubang biopori yang telah dibuat sebelumnya. Mahasiswa juga memberikan tips perawatan dan pengelolaan lubang biopori agar tetap efektif. Selain itu, diadakan sesi tanya jawab untuk menjawab berbagai pertanyaan warga mengenai teknologi biopori dan manfaat jangka panjangnya.
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro, menyampaikan, "Kami berharap dengan adanya program Deep Green: Biopori ini, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya teknologi biopori untuk menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kualitas air tanah. Kami juga berharap program ini dapat diterapkan secara berkelanjutan di desa ini."
Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat setempat yang melihat manfaat nyata dari teknologi biopori. Para warga merasa terbantu dengan adanya solusi praktis untuk mengatasi masalah genangan air dan pengelolaan sampah organik.
ADVERTISEMENT
Dengan pelaksanaan program ini, diharapkan Desa Waru dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam penerapan teknologi biopori, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih hijau, bersih, dan sehat bagi seluruh warganya.