#2 Festival Literasi Gunung Salak Siap Digelar TBM Lentera Pustaka

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
14 Oktober 2019 14:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk kampanye akan pentingnya tradisi baca dan budaya literasi masyarakat Indonesia, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka siap menggelar "#2 Festival Literasi Gunung Salak" pada Minggu, 17 November 2019 di Desa Sukaluyu Kaki Gn. Salak Bogor.
ADVERTISEMENT
Bertajuk "Membaca Budaya Lokal", gelaran #2 Festival Literasi Gunung Salak (FLGS) menampilkan sajian menarik terkait budaya literasi dan budaya lokal dari anak-anak pembaca aktif, ibu-ibu buta aksara, mahasiswa, dan pegiat literasi dari Jakarta dan Bogor. Rencananya, FLGS akan dihadiri sekitar 400 orang dan berharap dapat dibuka oleh Bupati Bogor. Sebagai simbol tegaknya tradisi baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah.
Festival Literasi Gunung Salak digelar sebagai rangkaian peringatan 2 tahun berdirinya TBM Lentera Pustaka. Sekaligus membangun tradisi masyarakat pedesaan. Agar jangan ada lagi anak putus sekolah, di samping menghormati budaya lokal yang kini mulai terpinggirkan.
"TBM Lentera Pustaka tiap tahun selalu menggelar Festival Literasi Gunung Salak. Tujuannya untuk mengkampanyekan pentingnya tradisi baca dan budaya literasi. Sambil menghormati budaya lokal melalui pementasan seni dan budaya baca" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka sekaligus Pegiat Literasi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Gladi resik #2 Festival Literasi Gunung Salak Bogor
Beberapa acara di Festival Literasi Gunung Salak 2019, antara lain:
1. Syukuran dan Renungan Lentera; dilaksanakan pada Sabtu malam, 16 Nov 2019 yang dihadiri oleh 60 anak pembaca aktif dan tokoh masyarakat Desa Sukaluyu.
2. Senam Literasi; sebagai senam rutin anak-anak TBM Lentera Pustaka sebelum memulai "jam baca" 3 kali dalam seminggu. Senam literasi sebagai cara untuk membangun semangat baca anak-anak.
3. Aksi Literasi Anak-anak TBM Lentera Pustaka; yang menampilkan 10 show anak-anak taman bacaan; mulai dari parade baca buku, tarian literasi, tarian khas Sunda, dan apresiasi kepada anak-anak pembaca berprestasi.
4. Pentas Musik dari grup band KMJ, Goesrax, Bayu n Friend serta Pesulap Nasrul.
5. Aksi panggung mahasiswa Unindra, IPB, dan UNJ sebagai pemerhati budaya literasi.
ADVERTISEMENT
6. Peluncuran buku karya jurnalistik dan menulis ilmiah mahasiswa semester 5 dan 7 Pendidikan Bahasa Indonesia Unindra.
7. Musikalisasi Puisi Literat; yang memberi spirit agar anak-anak selalu rajin dan tekun membaca.
8. Festival Jajanan Kampung Literasi; yang diberikan secara gratis kepada seluruh undangan yang hadir dan menyaksikan Festival Literasi Gunung Salak 2019
9. Organ tunggal literasi sebagai hiburan untuk masyarakat Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Bogor.
Patut diketahui, TBM Lentera Pustaka diusianya ke-2 tahun telah menjadi tempat membaca 60 anak pembaca aktif yang terbiasa membaca 5-8 buku per minggu. Dengan jam baca 3 kali seminggu, tradisi baca anak-anak TBM Lentera Pustaka patut diacungi jempol. Karena sebelum ada taman bacaan, anak-anak sama sekali tidak pernah mendapat akses buku bacaan.
ADVERTISEMENT
"Di tengah banyaknya hoaks dan ujaran kebencian, budaya literasi menjadi penting digalakkan. Karena budaya literasi fokusnya kesadaran untuk memahami. Agar kita tidak tergilas oleh zaman yang serba digital di masa depan. Festival Literasi Gunung Salak ini momentum pas dalam mewujudkan budaya literasi masyarakat" tambah Syarifudin Yunus, Dosen Unindra yang tengah menempuh studi S3 Manajemen Pendidikan di Pascasarjana Unpak.
Pesan pentingnya adalah masyarakat literat hanya tercipta dari perilaku membaca dan budaya literasi yang baik. Karena tanpa baca, masa depan merana ....#FestivalLiterasiGunungSalak #TBMLenteraPustaka #BudayaLiterasi
Syarifudin Yunus, Pegiat Literasi TBM Lentera Pustaka