Bosan Sudah 75 Hari #DiRumahAja, Gimana Jaga Mood Agar Tetap Oke?

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
26 Mei 2020 8:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gara-gara wabah Covid-19, semuanya diimbau #DiRumahAja.
Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah. Ehh, lebaran pun di rumah aja.
ADVERTISEMENT
Dan ternyata, #DiRumahAja gak mudah lho. Emang mau ngapain #DiRumahAja segini lama. Mau sampai kapan sih #DiRumahAja. Apalagi buat kamu yang sehari-hari sering di luar rumah. Bekerja, nongkrong atau lainnya. Pergi gelap pulang gelap. Pergi pagi pulang malam. Sekarang disuruh #DiRumahAja, apa gak tersiksa tuh?
Saya sendiri sudah 75 hari #DiRumahAja. Tepatnya sejak 15 Maret 2020 sampai hari ini. Persis 75 hari terlewati #DiRumahAja. Bikin bosan. Mood alias suasana hati jadi berantakan. Rutinitas yang biasa dilakukan, semua terhenti. Akibat Covid-19. Mau pergi gak bisa. Mau ngelancong gak boleh. Mau ke kantor takut tertular Covid-19. Jadi, #DiRumahAja mau ngapain aja?
Bosan #DiRumahAja itu lumrah. Harus berdiam diri #DiRumahAja bikin suasana hati jadi gak menentu itu biasa. Sangat manusiawi kok. Apalagi #DiRumahAja dalam kurun waktu yang lama. Sementara kapan berakhir wabah Covid-19 pun belum jelas. Lalu, apa mood aliasa suasana hati jadi makin galau?
ADVERTISEMENT
Jujur, atas sebab apapun. #DiRumahAja pasti bikin bosan. Maka rasa bosan itu harus dikelola dengan baik. Karena bila gak dikelola dengan baik, rasa bosan itu bisa jadi penyakit. Mood aliasa suasana hati bila gak dikendalikan. Justru bisa merusak kesehatan mental, bahkan berpikirnya bisa tidak sehat. Ujung-ujungnya imunitas tubuh menurun dan akhirnya jadi sakit.
Jadi, buat kamu yang sudah bosan #DiRumahAja. Tetaplah berpikir positif, jangan sebaliknya. Banyaklah bersyukur, jangan banyak mengeluh. Jaga mood atau suasana hati tetap oke, jangan sebaliknya. Karena percayalah, badai pasti berlalu kok. Dan di balik tiap kesulitan pasti ada kemudahan. Saya sendiri percaya. Wabah Covid-19 ini ujian buat semua orang. Agar lebih menghargai “rumah” daripada “di luar rumah”. Karena kemarin-kemarin, kita lalai terhadap keberadaan rumah. Rumah yang hanya dijadikan tempat istirahat, tempat tidur doang. Akibat merasa sibuk, merasa aktivitas di luar rumah lebih dominan daripada di dalam rumah.
ADVERTISEMENT
Terus terang aja. Saya sih happy-happy saja #DiRumahAja. Karena aktivitas rutin tetap berjalan seperti biasa. Tetap produktif dan menebar manfaat. Mulai dari kuliah daring, bimbingan skripsi daring, menulis, bahkan menyusun strategi untuk penyelesaian studi S3 – Program Doktor Manajemen Pendidikan di Pascasarjana Universitas Pakuan. Alahmdulillah, sekarang ini lagi menunggu jadwal Ujian Seminar Judul Disertasi.
Bosan sudah 75 hari #DiRumahAja, mau ngapain aja?
Jadi, saya harus ngapai aja saat #DiRumahAja akibat wabah Covid-19?
Tentu, ada banyak yang bisa dilakukan. Sesuai dengan selera masing-masing. Asal yang penting, semua aktivitas itu bersifat produktif dan bermanfaat. Nah, beberapa aktivitas untuk melawan rasa jenuh dan bosan saat #DiRumahAja. Ada baiknya kamu melakukan kegiatan-kegiatan di bawah ini:
1. Membaca buku. Karena membaca itu bisa menambah pengetahuan dan wawasan. Membaca buku itu manfaatnya banyak dan gak ada ruginya. Salah satunya, baca buku itu bisa menghilangkan stress.
ADVERTISEMENT
2. Menulis. Karena menulis itu kan ekpresi pikiran dan perasaan. Menulis buat blog, menulis buat catatan harian; menulis puisi. Atau menulis untuk media massa kan malah bisa dapat bayaran. Bahkan menulis itu berarti kita berbagi info atau wawasan kepada pembaca. Itu amal yang luar biasa. Bila ada orang yang tercerahkan karena tulisan kita. Menulislah, dari apa yang kamu senangi saja. Pasti bermanfaat.
3. Silaturahim atau diskusi via online. Karena di zaman canggih begini, silaturahim atau sosialisasi kan bisa secara online alias daring. Halal bihalal lebaran online, diskusi online. Apalagi musim Covid-19 begini, video online lagi marak-maraknya. Online itu bisa jadi solusi saat #DiRumahAja.
4. Berkebun. Bila ada sebidang tanah kosong di rumah, bolehlah berkebun. Atau menamam pohon pakai pot. Kan gak butuh tanah luas. Karena berkebun itu melatih diri untuk bersabar. Sekaligus meredam egoisme. Belajar menghargai alam, melatih cara memperlakukan makhluk Allah SWT dengan baik lewat tangan kita.
ADVERTISEMENT
5. Bikin rencana ke depan. Banyak orang bilang “planning”. Nah coba bikin rencana setelah Covid-19 berakhir, kita mau apa? Saya sendiri berencana untuk mengantar anak yang akan kembali ke Univ. Brawijaya Malang sambil jalan-jalan ke Banyuwangi, terus menargetkat selesaikan proposal disertasi dan penelitian lapangan hingga akhir tahun 2020 ini. Bikin rencana itu penting. Agar kita tidak hanya menjalani rutinitas. Tanpa tujuan hidup yang jelas. Kapan mau lebih dekat pada Allah SWT? Kapan mau pensiun? Kapan mau bersosial dan membantu orang lain? Bikin rencana itu menantang dan bikin hidup jadi gak monoton.
Itu hanya contoh aktivitas saat #DiRumahAja. Utamanya yang saya lakukan. Kamu tentu bisa punya aktivitas sendiri; asal senang dan bikin mood tetap oke. Bisa olahraga di rumah, bisa berbenah, memasak, main game atau lainnya. Tapi kalua boleh saran, y acari aktivitas yang produktif dan bermanfaat.
ADVERTISEMENT
Dan satu hal yang penting. Saat #DiRumahAja, jangan pernah berpikir negatif atau mengeluh terus-menerus. Apalagi ngomongin orang, itu dilarang. #DiRumahAja gak perlu kerjanya “mengintip kegiatan orang lain” apalagi membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Eman-eman banget, sayang waktu kita sayang pikiran kita. Tiap orang itu punya aktivitas sendiri, cara sendiri, dan urusan sendiri. Gak usah pengen seperti orang lain. Jadilah diri sendiri saat #DiRumahAja.
Jadi, jaga mood alias suasana hati saat #DiRumahAja. Bosan boleh tapi harus bisa dikelola dengan baik. Agar dampaknya jadi baik dan positif buat kamu. Biar gak jadi penyakit, baik hati pikiran maupun fisik.
Saya selalu pesan sama anak-anak muda. Setelah kuliah, mereka ingin kerja. Nah jika sudah bekerja untuk apa? Saya kasih tahu, silakan “beli rumah” untuk masa depan kamu dan senangi orang tua kamu. Karena itu, hargai rumah kamu yang dulu kamu susah payah untuk membelinya. Lalu, kenapa harus bosan saat berada #DiRumahAja?
ADVERTISEMENT
Orang sering lupa. Rumah itu adalah “kekasih” yang paling kita cintai. Karena meski kaki kita melangkah ke luar, tapi hati tetap tertinggal di rumah. Rumah itu bukan soal di mana kamu tinggal. Tapi soal tempat yang paling mengerti kamuy a rumah.
Sungguh, setiap orang boleh jadi apa saja. Tapi rumah, adalah sekolah paling hebat untuk mereka yang menghuninya…. #BudayaLiterasi #DiRumahAja
Bacxa buku #DiRumahAja