news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cara Beli DPLK di Mata Generasi Milenial

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
16 Januari 2020 6:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
62,5% Generasi Milenial Lebih Suka Beli DPLK Secara Online
Sekarang zamannya online, kerja saja bisa di mana saja. Apalagi beli DPLK mendingan online.
ADVERTISEMENT
Masa pensiun memang penting. Tapi cara beli pun juga penting.
Survei Asosiasi DPLK (Desember 2019) menyebutkan 62,5% generasi milenial di Indonesia lebih suka membeli DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) secara online. Tidak lagi secara manual atau tatap muka.
Apa artinya? Ini berarti kemudahan akses untuk membeli program DPLK di kalangan milenial sangat penting. Selain pengetahuan akan pentingnya DPLK tentunya. Ketika kemudahan akses membeli DPLK belum optimal. Konsekuensinya, generasi milenila lebih suka menghabiskan uangnya untuk gaya hidup, konsumerisme, dan traveling.
Bila generasi milenial berada di usia 17 hingga 38 tahun. Maka setidaknya, menurut data BPS per tahun 2018, saat ini ada sekitar 63,6 juta generasi milenial. Atau mencapai 24% dari total populasi di Indonesai. Itu berari, ada sekitar 39 juta generasi milenial yang menginginkan pembelian program DPLK secara online.
ADVERTISEMENT
Survei cara beli DPLK di mata generasi milenial
Adalah konsekuensi di era digital. Teknnologi informasi dan kemudahan akses secara online begitu penting. Akses digital sepertinya telah menjadi kebutuhan primer. Selain jadi sebab kenyamanan dalam memgambil keputusan untuk masa pensiun. Sebagai generasi digital, kaum milenial pun begitu gandrung dengan teknologi online.
Kenapa online? Karena dengan fasilitas online, generasi milenila dianggap punya kebebasan untuk memilih. Lebih bebas, lebih mudah mengambil keputusan. Generasi milenial menggunakan jaringan selama 24 jam setiap harinya. Tanpa dibatasi pintu yang ditutup ketika malam hari. Mereka lebih nyaman berinteraksi di ruang online. Termasuk dalam membeli dan memilih program DPLK sekalipun.
Seperti generasi lainnya, kaum milenial pun tidak ingin hidup sengsara di masa depan, di hari tua. Ingin hidup layak dan sejahtera di masa pensiun. Semua orang ingin gaya hidupnya tetap terpelihara sekalipun sudah tidak bekerja lagi. Dan semua orang, ingin punya standar hidup yang lebih baik di masa pensiun. Namun, kemudahan akses untuk memiliki program pensiun belum sepenuhnya bisa diperoleh mereka.
ADVERTISEMENT
Apalagi saat ini, menurut riset, sekitar 90% pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap untuk pensiun. Mereka seakan ingin terus bekerja, dan mungkin ingin hidup selamanya. Maka generasi milenial pun ingin punya “kesadaran” untuk mempersiapkan masa pensiunnya. Hanya sayang, saat ini tidak mudah kaum milenial bisa meng-akses program DPLK secara online atau daring.
Di era digital ini, mungkin hampir semua kaum milenial “mencintai” fasilitas digital. Idola mereka ada di dunia maya. Bahkan bisa jadi mereka tidak bisa hidup tanpa digitalisasi, termasuk media sosial seperti facebook, instagram atau twitter. Ohh indahnya, kaum milenial.
Bila pentingnya manfaat DPLK adalah raja. Maka kemudahan akses via digital adalah ratunya. Saatnya, mempersiapkan masa pensiun sejak dini. Kalau bukan kita, siapa lagi? Karena “tomorrow starts today”. #AsosiasiDPLK #YukSiapkanPensiun #EdukasiDanaPensiun
ADVERTISEMENT