Donasi Buku ke Taman Bacaan, Gimana Caranya?

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
2 Oktober 2020 15:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selamat pagi,
Apakah benar ini contact person dari TBM lentera pustaka?
ADVERTISEMENT
Saya XXXX, ingin menyumbangkan buku bacaan umum, apakah masih bisa?
Begitulah bunyi WA tadi pagi dari seseorang. Intinya, beliau mau menyumbang buku ke TBM Lentera Pustaka. Tentu saja, saya tidak mengenalnya. Bila ada seperti ini dan seringkali, saya tidak pernah mau bertanya, “dari mana tahu nomor saya?”. Karena tabu buat saya bertanya hal itu.
Rezekinya taman bacaan ya sumbangan buku dari donatur. Rezekinya orang baik ya punya uang yang berkah dan terhindar dari utang atau keburukan lainnya. Maka tegas sudah, bahwa kegiatan taman bacaan yang dikelola dengan penuh komitmen dan konsisten pada akhirnya akan menjadikan “pintu rezeki” terbuka lebar. Sebuah konsistensi di taman bacaan pun mampu mengundang rezeki datang dengan leluasa, bahkan tiba-tiba tanpa disangka.
ADVERTISEMENT
Jadi yakinlah, bila kegiatan di taman bacaan baik dan positif maka akan “berbuah” rezeki yang baik pula. Namun sebaliknya, siapapun yang menebar keburukan dan kejahatan pasti akan berbuah kejahatan pula. Siapa yang menebar pasti akan menuainya. Apapun itu.
Seperti manusia, taman bacaan pun punya rezeki sendiri. Asal dikelola dengan baik dan konsisten. Insya Allah, donasi buku dan orang-orang baik akan datang dengan sendirinya. Dan yakinlah, rezeki memang tidak akan pernah tertuakr. Apapun bentuknya, rezeki itu tidak akan pernah salah sasaran. Taman bacaan pun pasti punya rezeki sendiri. Masalahnya sederhana, mau atau tidak dikelola dengan baik dan penuh konsistensi?
Rezeki donasi buku untuk TBM Lentera Pustaka
Tentu, sudah banyak kisah. Ada orang yang “memaksa diri” untuk mencari rezeki. Bahkan ada yang memakai cara yang tidak benar; mengambil yang bukan miliknya. Pasti rezekinya seret lagi tidak berkah. Dan sebaliknya, asal niat sudah baik ikhtiar baik dan doa baik. Maka tidak satu pun orang yang dapat menghalangi rezeki. Karena semua dalam kuasa dan kehendak Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Lagi-lagi, TBM Lentera Pustaka selalu bersyukur dan bersyukur. Karena selalu dikelilingi orang-orang baik. Ada yang mendonasikan buku, ada yang mengirim sembako untuk anak-anak pembaca aktif, ada yang bertamu sambil memotivasi anak-anak, ada yang isi event bulanan, dan ada pula perusahaan yang menyalurkan CSR sebagai sponsor taman bacaan. Bahkan ada yang datang mengajar ibu-ibu buta aksara atau membantu anak-anak yatim. Itu semua rezeki yang tidak akan pernah tertukar.
Taman bacaan itu perbuatan baik.
Maka tidak usah khawatir akan rezekinya. Yang terpenting adalah ikhtiar terus untuk memperbaiki diri. Taman bacaan yang dikelola dengan sepenuh hati, bukan setengah hati. Taman bacaan yang dikelola dengan hati bukan materi. Jadi tetaplah istiqomah dalam kebaikan di taman bacaan. Apapun kondisinya, apapun kendalanya.
ADVERTISEMENT
Di TBM Lentera Pustaka. Ada 60-an anak pembaca aktif. Ada 12 ibu-ibu buta aksara. Dan ada 11 anak-anak yatim binaan. Tentu, mereka bukan siapa-siapa saya. Bukan anak, bukan orang tua, bukan pula saudara. Tapi ketika kita mau berbuat untuk kebaikan masa depan mereka. Maka kita pasti berhak menikmati kebaikannya pula. Itulah rezeki kita.
Maka tetaplah berbuat baik di taman bacaan. Kebaikan yang bukan hanya untuk diri sendiri. Tapi kebaikan yang ditebarkan untuk orang lain. Apalagi mereka yang membutuhkan uluran tangan kita.
Selamat memperbaiki diri dan ikhtiar baik di taman bacaan. Insya Allah, sebentar lai rezeki itu menghampiri taman bacaan kita. Terima kasih untuk orang-orang baik di taman bacaan. Semoga sehat dan berkah selalu, amiin. Salam literasi.. #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #GeberBura #BudayaLiterasi
Aktivitas TBM Lentera Pustaka sebelum Covid-19