Edukasi Virus Corona di Anak-Anak; Bikin Paham Bukan Larang

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
10 April 2020 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Edukasi Virus Corona dan Masker Anak-Anak TBM Lentera Pustaka
Wabah virus corona bukan hanya merepotkan kaum dewasa. Tapi juga anak-anak. Bukan hanya orang-orang kota. Bahkan orang-orang kampung pun jadi gelisah. Tidak terkecuali anak-anak Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di Kampung Warung Loa Kaki Gunung Salak Bogor. Tepatnya di Desa Sukaluyu Kec.Tamansari. Tidak kurang 60-an anak pembaca aktif pun “terpaksa” berhenti aktivitas membacanya selama wabah virus corona.
ADVERTISEMENT
Anak-anak usia sekolah di Kampung Warung Loa tadinya terbiasa membaca seminggu 3 kali. Anak-anak yang tergolong keluarga prasejahtera. Sama sekali mereka tidak tahu apa itu virus corona? Apalagi bahayanya. Sekitar 3 minggu lalu, salah seorang dari mereka pun bertanya, “Kok, Bapak tidak bolehin aku baca lagi di TBM?”. Pertanyaan sederhana. Akibat 3 minggu lalu pula, saya men-lockdown alias menutup sementara aktivitas membaca di TBM Lentera Pustaka.
Saya pun tidak menjawab pertanyaan anak itu. Saya hanya ingin, mereka tahu bahwa tanggung jawab orang dewasa untuk melindungi diri anak-anak dan teman-temannya. Agar mereka tahu akan bahaya wabah virus corona. Mereka tidak paham, maka orang dewasa wajib memenertikan mereka. Sekaligus edukasi, kenapa taman bacaan ditutup sementara? Kenapa pula anak-anak “diliburkan sementara” dari aktivitas membaca?
ADVERTISEMENT
Edukasi tentang virus corona ke anak-anak memang perlu. Karena memang, soal virus corona adalah soal kurangnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Hingga terjadi polemik dan silang pendapat seperti sekarang. Maka jangan libatkan anak-anak untuk berpolemik. Tapi mengertikan anak-anak akan bahaya virus corona.
“Di Taman Bacaan Lentera Pustaka, saya ajarkan edukasi tentang bahaya virus corona di mata anak-anak. Agar mereka mengerti, lalu paham. Edukasi harusnya bulan lebih banyak melarang. Tapi lebih memengertikan anak-anak” ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka.
Pembagian masker anak-anak pembaca aktif di TBM Lentera Pustaka kaki Gunung Salak Bogor
Kenapa edukasi virus corona di anak-anak?
Katanya, virus corona itu lebih banyak menyerang kaum lanjut usia atau orang dewasa. Tapi sama sekali tidak ada bukti yang menyebut anak-anak lebih kuat dari serangan corona. Maka edukasi tentang virus corona pun penting buat anak-anak. Agar mereka tetap aman dan tidak gelisah atas realitas yang terjadi sekarang. Termasuk dalam kondisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
ADVERTISEMENT
Dan Alhamdulillah, sebagai bagian edukasi anak-anak taman bacaan tentang virus corona. Hari ini anak-anak TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Slaak Bogor pun dibagikan “masker” agar digunakan mereka saat keluar rumah. Masker ini hasil donasi dari rekan-rekan Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka yang peduli kepada anak-anak.
Intinya, anak-anak taman bacaan diimbau untuk rajin cuci tangan, selalu jaga jarak, dan pakailah masker saat keluar rumah. Itulah bentuk memengertikan anak-anak alkan bahaya wabah virus corona, Bukan dilarang tidak boleh ini tidak boleh itu. Semoga pula edukasi dan pembagian masker ini menjadi ladang amal semua pihak. Sambil ikhtiar dan berdoa agar wabah virus corona segera berakhir dari bumi Indonesia.
Wabah virus corona itu ada dan nyata. Tapi bukan saatnya kita untuk takut apalagi panik. Inilah waktu yang tepat untuk mengambil tindakan sekarang. Edukasi kepada anak-anak dan peduli pada mereka. Insya Allah, itu semua akan menyehatkan bahkan menyelamatkan hidup anak-anak. Demi masa depan mereka sebagai genrasi penerus bangsa. Salam literasi … #BudayaLiterasi #TBMLenteraPustaka #LawanVirusCorona
ADVERTISEMENT
Anak-anak taman bacaan menggunakan masker