Enggak Usah Macam-macam

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
31 Januari 2020 14:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: ShutterStock
zoom-in-whitePerbesar
Foto: ShutterStock
ADVERTISEMENT
Kata Rhoma Irama, ada berbagai macam cara orang mencari makan. Dari mulai menjual koran hingga menjual kehormatan.
ADVERTISEMENT
Maka, hidup gak usah macam-macam. Cukup semacam saja asal senang dan bermanfaat buat orang lain. Daripada hidup bermacam-macam. Tapi bikin resah gelisah dan tidak bermanfaat buat banyak orang. Jadi cukup semacam, gak usah bermacam-macam.
Ada yang bikin kerajaan Keraton Agung Sejagat. Tambah lagi Sunda Empire. Muncul lagi King of The King. Sampai gagal bayar Jiwasraya. Belum lagi pohon yang berubah jadi beton. Karena hidup dibuat macam-macam.
Hidup memang gak usah macam-macam.
Urusan sendiri saja belum kelar. Apalagi mengurusi orang lain. Semacam saja belum beres apalagi ditambah yang macam-macam. Jadi lebih baik fokus pada apa yang seharusnya dikerjakan. Bukan fokus pada pekerjaan orang lain. Fokus pada diri sendiri, bukan fokus pada orang lain.
ADVERTISEMENT
Hidup gak usah macam-macam.
Karena semacam saja belum tentu lebih baik dari macam-macam. Sama persis, diri sendiri pun belum tentu lebih baik daripada orang lain.
Bukannya gak boleh macam-macam.
Kalau mahasiswa ya fokus saja selesai kuliah tepat waktu. Gak usah pikirin mau apa setelah lulus atau mau kerja apa? Kalau jomblo cari saja pasangan yang cocok dulu. Gak usah pengin rencana tinggal di mana atau mau punya anak berapa? Hidup memang gak usah macam-macam.
Hidup memang gak usah macam-macam.Kesannya sepele dan remeh temen. Tapi bila mau direnungi sangat pas di zaman now. Karena orang zaman now, pengennya macam-macam. Pengin mengalahkan orang lain. Pengin punya status sosial yang keren. Tapi di saat yang sama lupa. Bahwa manusia diciptakan hanya untuk mengabdi kepada Tuhan. Bukan kepada selain Tuhan.
ADVERTISEMENT
Jadi, selagi masih jadi manusia.
Hidup memang gak usah macam-macam. Gak perlu sombong dan arogan. Apalagi hanya atas nama pangkat dan kekuasaan. Tiada berguna.
Lelaki yang gak macam-macam
Memang untuk menjadi baik itu tidak mudah. Tapi bukan pula sulit. Asal gak usah macam-macam. Negeri ini pasti bisa jadi baik bila warganya mau berbuat baik. Siapa pun pasti di akhirat baik bila di dunianya baik.
Maka hidup gak usah macam-macam.
Asal mau dikerjakan atas niat dan ikhtiar baik. Lalu berdoa. Karena selebihnya urusan Tuhan. Seperti kata pepatah Arab, "Apa pun bila dikerjakan, maka sesuatu yang sulit akan menjadi mudah".
Hidup gak usah macam-macam.
Biar gak terjerat api nestapa. Dan merugikan diri sendiri. Lebih baik kerjakan yang menjadi bagian kita, bukan bagian orang lain.
ADVERTISEMENT
Seperti sabar pun gak macam-macam.
Karena sabar hanya terjadi pada sesuatu yang gak Anda inginkan. Atau sabar untuk menahan diri dari sesuatu yang Anda inginkan. Itulah hidup gak usah macam-macam.
Man Jadda Wa Jadda, barang siapa bersungguh-sungguh, maka pasti akan berhasil. Asal gak usah macam-macam...