Hai Fulan, Jangan Kejar Dunia Semata

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
3 September 2019 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Si Fulan, sore ini tatapannya kosong. Lelah sepulang kerja. Bersandar, sambil memejamkan mata sejenak. Lelah. Sehari-hari bekerja. Katanya, demi sesuap nasi dan seonggok emas. Demi siapa? Demi gaya hidup, demi status sosial, mungkin demi gengsi. Salah, itu semua demi dunia.
ADVERTISEMENT
Kadang indah dan melenakan. Itulah dunia. Kadang sedih dan mengfalaukan, itu juga dunia. Bahkan, tidak sedikit yang sengsara dibuatnya. Ada yang celaka, ada yang terhina. Bila ada yang terhormat pun baru sebatas di dunia. Namanya dunia, sungguh hanya sebentar saja. Karena, irup iku sing mampir ngombe...
Andaikata ada yang bahagia karena dunia, itu pun hanya sementara. Maka, jangan sampai terlena karena dunia. Seorang soleh pun bilang, dunia itu hanya kesenangan yang menipu. Karena bila terlena, esok pun kita akan jadi korban berikutnya dari dunia. Begitulah hukumnya, maka waspadalah.
Jangan kejar dunia semata.
Agar kita tidak lupa untuk mengejar cinta Allah. Sebab dunia itu ibarat bayangan. Semakin dikejar, maka dunia semakin lari dari kejaran. Semakin terus-terusan mengejar dunia, siapapun justru. Akun ditinggalkan dunia. Maka berbaliklah dari dunia. Jadikan dunia di belakang. Karena ya g di depan, hanya cinta Allah. Bila begitu, otomatis dunia akan mengikuti kita. Berbaliklah kepada Allah, maka Allah akan cukupkan kebutuhan dunia.
ADVERTISEMENT
Kenapa harus berbalik dan menuju Allah?
Sederhana saja. Karena apa yang menjadi bagian manusia di dunia pasti akan diberikan kepadanya. Tanpa dikurangi sedikitpun haknya. Allah yang mencukupkan, Allah pula yang memberi pas sesuai takaran.
Bila ada orang yang "matian-matian" mengejar dunia. Itu hakikatnya, hanyalah mewujudkan hasil yang sudah ditentukan-Nya. Dia sedang mengejar sesuatu yang pasti akan sampai ke dirinya. Tanpa dikurangi sedikit pun. Maka apa pun yang dia lakukan tidak akan memengaruhi bagian yang telah ditentukan untuknya.
Ibarat nonton di bioskop. Penonton boleh apa saja di dalamnya. Serius nonton atau tidur bahkan ngobrol. Tapi begitu, film sudah selesai. Semua pun akan keluar. Tidak dagang boleh minta perpanjangan waktu. Yang serius nonton, pasti jalan cerita. Yang ngobrol, pasti tidak tahu apa-apa. Apalagi yang tidur. Semua sudah sesuai dengan makanannya.
ADVERTISEMENT
"Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu" (QS. 65: 3).
Jangan kejar dunia semata.
Karena orang yang orientasinya akhirat tidak akan merugi di dunia. Bahkan, ia justru akan mendapatkan bagian dunia dan akhirat sekaligus. Maka, adalah kebodohan bila kita hanya fokus untuk mengejar dunia. Lalu, lupa amalan untuk akhirat.
Bisa jadi, bila hari ini.
Ada yang merasa susah. Galau apalagi gelisah. Mungkin itu karena satu sebab. Terlalu cinta dunia. Hati yang diliputi dunia. Pikiran yang nafsu pada dunia. Jiwa pun terlelap urusan dunia. Jangan kejar dunia semata.
ADVERTISEMENT
Maka, sibukkanlah diri untuk menggapai cinta Allah. Rumusnya sederhana, senangkam Allah maka Allah akan senangkan kita. Kerjakan yang disukai-Nya maka kita akan dicukupkan-Nya. Santuni yatim, bantu fakir miskin, gembirakan yang sedih sambil istiqomah menjalani perintah-Nya. Insya Allah, perlahan-lahan jalan kebahagiaan pun mendekat pada kita...
Si Fulan pun masih tetap bersandar. Matanya tetap kosong. Sambil menanti gelapnya malam. Walau sedikit tetes air mata jatuh di bajunya.
Jalaludin Rumi yang bilang "perkecillah dirimu, maka kau akan tumbuh lebih besar dari dunia. Tiadakan dirimu, maka Jati dirimu akan terungkap tanpa kata-kata". Karena cinta pada Allah ... Wallahu a'lam bishowab #TGS