Jangan Benci Saudaramu Karena Politik

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
11 Mei 2018 11:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jangan benci saudaramu. Apalagi karena beda pilihan, beda pandangan. Jangan benci, janganlah membenci saudaramu karena soal politik ...
ADVERTISEMENT
Siapapun jika bersaudara. Tentu, harus lebih banyak rasa kasih sayang. Bukan rasa benci. Lantas, mengapa harus membenci? Bukankah kita percaya. Bahwa tidak ada satupun saudara yang mau berbuat kerusakan kepada kita sekalipun… Maka, jangan benci saudaramu.
Saudara kita itu manusia juga.
Dan setiap orang pun pasti punya sisi lemah. Punya kelemahan, punya kekurangan. Itu semua sangat manusiawi. Lumrah tapi tetap harus diperbaiki…
Kalo saudara kita lemah, itu bukan berarti kita yang kuat? Kalo saudara kita salah, itu juga bukan berarti kita benar?. Mungkin, itu kehendak-Nya. Maka, jangan benci saudaramu …
Kalo gak mampu mencintai. Ada baiknya pula untuk tidak membenci. Karena, kita tidak pernah bisa paksa orang lain untuk suka. Kita gak bisa paksa orang lain sama dengan kita. Itu lumrah dan manusiawi…
ADVERTISEMENT
Lalu, kenapa ada saudara kita yang membenci kita? Mungkin, karena dia masih bergulat dengan hawa nafsu. Masih cinta pada dunia yang berlebihan. Dia tidak sedang hidup untuk akhirat. Tapi hidup untuk dunianya…
Tapi, bila ada orang lain membenci kita. Biarlah, itu urusan mereka. Dan sama sekali bukan urusan kita. Apa yang diperbuat, biarlah menjadi urusan dia sendiri. Karena apapun, pada akhirnya sesuai dengan yang diperbuatnya. Itu pasti …
Jangan benci saudaramu…
Kita perlu merendah walau bukan berarti untuk direndahkan. Kita memang perlu mengalah walau bukan berarti untuk dikalahkan. Kita hanya ingin tetap eling, tetap sadar. Bahwa kita, belum tentu lebih baik dari mereka….
ADVERTISEMENT
Maaf, sekali lagi maaf. Untuk saudara yang ada di sebelahku. Jangan benci pada saudaramu. Karena kita bukan apa-apa. Bahkan bùkan siapa-siapa pula…
Seperti apapun kamu yang di sebelahku. Kamu tetap saudaraku. Semoga esok, jangan ada lagi benci di antara kita. Jangan ada caci-maki di dekat kita …
Yang sudah biarlah berlalu. Yang akan datang biarlah untuk tetap lebih baik. Sudah cukup, jangan benci saudaramu !!
Karena sebentar lagi bulan puasa; bulannya kita untuk menahan diri … dari apapun, untuk apapun. Berpuasalah, agar bisa membaikkan bukan menjelekkan …
Salam ciamikk buat saudara di sebelahku …