Jangan Salah Logika Berbahasa, Imbauan IKA BINDO UNJ kepada Pejabat

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
19 Mei 2020 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Logika berbahasa makin penting dikedepankan. Akibat maraknya penggunaan bahasa Indonesia yang menyalahi nalar atau logika. Apalagi bahasa yang digunakan pejabat justru memicu kegaduhan. Maka saatnya, pemerintah dan pengguna bahasa Indonesia peduli untuk menata kembali kemampuan logika berbahasa. Agar jangan ada salah logika berbahasa.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan dalam Diskusi Daring #2 IKA BINDO UNJ bertajuk “Membangun Logika Berbahasa” melalui Zoom Video Conference (19/05/20). Tampil sebagai pembicara 1) Suprianto Annaf, M.Pd., Readktur Bahasa Media Indonesia dan 2) Tri Adi Sarwoko, Dosen dan Mantan Senior Redaktur Bahasa Harian Kontan. Bertindak sebagai moderator Syarifudin Yunus, Ketua IKA BINDO FBS UNJ dan ikuti 43 peserta pemerhati ilmu bahasa Indonesia.
“Logika berbahasa kita bermasalah. Karena siakp politik bahasa nasional bangsa Indonesia tidak tuntas. Maka kualitas berbahasa Indonesia masih bermasalah. Masih banyak logika berbahasa yang tidak tepat” ujar Suprianto Annaf. M.Pd., alumni IKA BINDO Angkatan 1996.
Diskusi Darin #2 IKA BINDO UNJ "Membangun Logika Berbahaa"
Karena itu, IKA BINDO (Ikatan Alumni Bahasa dan Sastra Indonesia) mengngatkan pengguna bahasa Indonesia. Utamanya pejabat pemerintah, guru dan dosen, serta media massa untuk hati-hati dalam berbahasa. Agar jangan ada salah logika dalam berbahasa. Karena kesalahan logika bahasa akan berdampak pada pemahaman dan penafsiran masyarakat. Lalu jadi kegaduhan baru.
ADVERTISEMENT
“Karena itu, siapapun harus cermat dalam berbahasa. Cermat pikirannya, cermat bahasanya. Saya masih percaya bahwa bahasa yang baik pasti mencerminkan logika yang baik. Itulah yang menjadi target bahasa Indonesia” ujar Tri Adi Sarwoko, alumni IKA BINDO Angkatan 1986.
Dalam diskusi ini pun dibahas contoh-contoh bahasa yang mengalami salah logika antara lain:
- Soal “ketinggian air” dan “setinggi lutut orang dewasa” yang tidak tepat saat melaporkan terjadinya banjir.
- Efek demo di Gedung DPR, jalan-jalan sekitarnya macet total. Judul yang tidak tepat nalarnya.
- Preman Pondok Gede mau dibasmi polisi. Tidak cermat karena mana ada preman mau dibasmi?
- Koruptor itu berhasil ditangkap basah KPK. Tidak cermat logika, karena tertangkap basah kok dibilang berhasil?
ADVERTISEMENT
Melalui diskusi daring setiap bulan, IKA BINDO FBS UNJ mengajak pemerhati bahasa Indonesia untuk ikut peduli terhadap eksistensi bahasa yang semakin terpinggirkan. Akibat maraknya bahasa asing di mana-mana, pejabat yang tidak kompeten dalam berbahasa, dan gaduh nasional akibat bahasa.
KA BINDO FBS UNJ akan memilih topik-topik kebahasaan yang menarik tiap bulan. Agar menjadi ajang bertukar pikiran tentang ilmu bahasa, di samping memberikan pencerahan kepada masyarakat.
Maka siapapun, kompetensi berbahasa harus dimiliki siapapun, Agar tidak salah dalam logika berbahasa. Maka, JAngan Pernah Sepelekan Bahasa INDOnesia (JAPS BINDO). Salam IKA BINDO #IKABINDOUNJ
Diskusi Daring IKA BINDO UNJ