Kuliah Menulis Kreatif, Mahasiswa Unindra Luncurkan Cerpen Politik

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
20 Juni 2019 21:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kuliah Menulis Kreatif, Mahasiswa Unindra Luncurkan Cerpen Politik "Cinta Sang Politikus".
ADVERTISEMENT
Menulis bisa jadi keterampilan mutlak yang harus dimiliki mahasiswa. Tak terkecuali dalam menulis kreatif; menulis untuk sastra baik dalam bentuk puisi, cerpen, novel atau drama. Menulis karya fiksi pun bagian dari potensi industri kreatif yang bisa digeluti mahasiswa.
Menulis kreatif, hakikatnya tidak bisa diajarkan, tapi bisa dipelajari. Dan yang paling penting, menulis kreatif dalam bentuk karya fiksi harus mengacu pada proses. Proses untuk menemukan imajinasi, merangkai kata-kata, membuat alur cerita, hingga menjadi karya fiksi yang menarik. Itulah yang disebut proses kreatif dalam menulis.
Karena dalam proses kreatif, setiap sastrawan pasti memiliki cara sendiri-sendiri dalam proses kreatifnya. Maka, proses kreatif penulis yang satu dengan yang lainnya, tidak akan sama dan memang sulit untuk disamakan. Menulis untuk sastra adalah sebuah petualangan proses kreatif; cara dalam mengekspresikan ide kreatif dalam bentuk cerita fiksi.
ADVERTISEMENT
Maka, proses kreatif dalam menulis adalah proses untuk menemukan dunia kita sendiri. Proses yang bersandar pada cara kita masing-masing untuk mencipta karya sastra yang bertumpu pada cara kita menemukan ide dan gagasan untuk dapat dituangkan ke dalam tulisan kreatif. Ide atau topik tulisan bisa diperoleh melalui kegiatan nongkrong, ngopi bareng, aberdiskusi dengan teman, atau bahkan dalam perkuliahan di kelas.
Peluncuran Cerpen Politik "Cinta Sang Politikus" Mahasiswa Unindra
Berangkat dari spirit itulah, mahasiswa peserta mata kuliah "Menulis Kreatif" Pendidikan Bahasa Indonesia FBS Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) pun diajak untuk melakukan perenungan untuk "memanggil" proses kreatif masing-masing. Dibimbing dosen pengampu, Syarifudin Yunus, mahasiswa diajak memanggil pengetahuan, pengalaman, atau perasaan yang dimikinya untuk dituangkan ke dalam bentuk cerpen. Agar mahasiswa mampu memulai untuk menulis karya sastra.
ADVERTISEMENT
"Menulis itu butuh keberanian. Maka dalam kuliah menulis kreatif ini, saya minta mahasiswa membuat cerpen tentang realitas politik ke dalam kisah kreatif. Atas apa yang dia rasakan, alami atau amati" ujar Syarifudin Yunus, Dosen Menulis Kreatif Unindra.
Dan akhirnya, setelah mengikuti kuliah Menulis Kreatif, mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) meluncurkan antologi cerpen "Cinta Sang Politikus" sebagai kritik terhadap politik di Kampus Unindra hari ini (30/6). Melalui karya ini, mahasiswa menyampaikan pesan pentingnya bersikap rileks dalam politik agar tidak terbawa arus egoisme dan kebencian.
Karena di tengah hingar-bingar politik pascapilpres 2019, justru narasi dan diksi yang disajikan publik makin ganas. Cinta Sang Politikus, adalah antologi cerpen sebagai ekspresi mahasiswa terhadap pengalaman dan perasaan di balik realitas politik Indonesia hari ini.
ADVERTISEMENT
Pesan inti dari kumpulan cerpen Cinta Sang Politikus adalah politik boleh, namun nafsu politik tidak boleh. Karena kita yakin. Hidup berdampingan bersamanya dan tetap berjiwa besar adalah kemenangan terbaik yang pantas dirayakan bersama ... tabikk #CintaSangPolitikus #MenulisKreatif #Unindra