Kumpulan Cerpen "Aku Salah Mencintaimu", Reaksi Milenial Pada Pilpres

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
17 April 2019 7:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aku Salah Mencintaimu ….
Barangkali kamu yang tak pernah mau belajar, dan enggan mengakui bahwa sikapmu memang salah.
ADVERTISEMENT
Begitulah teks penyadaran tentang pentingnya sikap politik yang disajikan dalam Kumpulan Cerpen ”Aku Salah Mencintaimu” karya bersama mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI yang dibimbing oleh Syarifudin Yunus sebagai dosen pengampu mata kuliah Menulis Kreatif. Kumpulan cerpen ini akan diluncurkan pada Sabtu, 18 Mei 2019 di Kampus B Unindra Gedong sebagai ”perlawanan kreatif” terhadap kampanye negatif dan reaksi yang berlebihan terhadap pesta demokrasi di Indonesia. Cara sederhana namun beda yang disajikan mahasiswa dalam menyikapi realitas politik pasca pilpres 2019 dalam bentuk cerita pendek.
“Aku Salah Mencintaimu, merupakan kumpulan cerpen kaum milenial Indonesia dalam merayakan pesta demokrasi. Saya mengajarkan mahasiswa agar bersikap kritis dan skeptic dalam menyikapi hiruk-pikuk dunia politik melalui cerita pendek” ujar Syarifudin Yunus, Dosen Unindra yang tengah menempuh studi S3 Manajemen Pendidikan di Pascasarjana Universitas Pakuan Bogor.
ADVERTISEMENT
Kumpulan Cerpen "Aku Salah Mencintaimu" sebagai reaksi terhadap pilpres
Kumpulan Cerpen “Aku Salah Mencintaimu” menekankan pentingnya bersikap realistis dalam pilpres. Agar bangsa Indonesia tidak terjebak pada politik adu domba atau politik birahi kekuasaan. Pemilu atau pilpres adalah alat demokrasi dalam memilih pemimpin bangsa. Sehingga jangan sampai ada stigma seolah-olah bangsa Indonesia bobrok. Lalu menjadi sebab dibolehkannya ujaran kebencian, hinaan, makian, hoaks atau fitnah. Maysrakat Indonesia patut bersyukur atas keadaan bangsanya. Paling minimal, di negeri ini, siapapun boleh ber-ekspresi dan bebas bicara apa saja. Sementara di bangsa lain, belum tentu diperbolehkan.
Maka sebagai reaksi kreatif di tengah memanasnya suhu politik di Indonesia, mahasiswa Unindra berhasil menuangkan pikirannya melalui cerpen. Agar tidak terjebak pada perhelatan kebencian, hujatan dan sejenisnya. Banyak orang tak mau belajar dan enggan mengakui bahwa sikap yang diambilnya memang salah. Politik bukanlah segalanya. Politik hanya realitas yang harus dijalani. Salah mencintai, bisa terjadi pada siapapun pada setiap manusia. Seperti halnya cinta, kadang kebencian itu berkobar karena hal-hal kecil lalu menjadi sebab kemusnahan. Maka hapus nama itu dari hidup, karena aku salah mencintaimu …
ADVERTISEMENT
Menulis kreatif adalah perbuatan, bukan pelajaran. Dari proses pembelajaran di kelas, buku ini tersaji dengan cara yang berbeda. Kumpulan Cerpen “Aku Salah Mencintaimu’ merupakan bagian dari proses menulis kreatif yang dialami mahasiswa secara langsung, saat kuliah. Mahasiswa Unindra percaya bahwa belajar sastra harus dimulai dan berakhir dari yang tertulis. Maka sikap politik setelah pilpres, adalah penting untuk tetap menjaga persatuan dan membangun motivasi untuk tetap maju ke depan. Agar bangsa ini bisa menjadi saksi perjalanan kehidupan masyarakatnya. Sehingga janga sampai ada kata ”aku salah mencintaimu....” Salam Menulis Kreatif #TGS #MenulisKreatif