Momen Mewah Seorang Pegiat Literasi

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
22 September 2021 20:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahukah Anda momen mewah seorang pegiat literasi?
Naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan. Sebuah pengakuan dari pihak lain, pihak swasta yang memiliki kriteria tersendiri untuk memberi apresiasi kepada seorang pegiat literasi. Tentu, atas kontribusi nyata dalam menegakkan tradisi baca dan gerakan literasi di bumi tercinta Indonesia.
ADVERTISEMENT
Inilah momen yang tidak terlupakan. Momen mewah bagi seorang pegiat literasi dan pendiri taman bacaan. Syarifudin Yunus, pegiat literasi dan pendiri TBM Lentera Pustaka pun merasakannya hari ini, Rabu 22 September 2021 di Graha Hero Bintaro. Saat menerima awards "31 Wonderful People 2021" dari Guardian Indonesia. Bersama Mr. Naresh Kalani, CEO Guardian Indonesia yang memberi apresiasi dan motivasi untuk terus melanjutkan perjuangan literasi ke anak-anak Indonesia, di samping semangat untuk memberantas buta aksara yang tersisa.
Syarifudin Yunus, pegiat literasi dan pendiri TBM Lentera Pustaka saat awrding "31 wonderful People 2021" dari Guardian Indonesia
Mewah-nya pegiat literasi bukan berarti mahal. Tidak butuh pangkat, jabatan apalagi harta. Tapi kemewahan itu terletak pada ikhtiar dan doa untuk selalu menebar kebaikan dan manfaat kepada orang lain. Membantu orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Sekalipun di kampung kecil di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor di kaki Gunung Salak. Pegiat literasi dan pendiri taman bacaan memang sosial dan sederhana. Tapi kehadirannya sangat penting dan mewah dalam arti yang subtansi. Sebuah persembahan pegiat literasi dan pendiri taman bacaan untuk gerakan literasi di Indonesia. Bahwa di luar sana, masih banyak orang dan pihak lain yang peduli. Tetaplah bergerak untuk anak-anak bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Maka untuk berprestasi di taman bacaan. Sama sekali tidak butuh kompetisi. Tapi sinergi dan kolaborasi. Di taman bacaan, ada tiga hal yang menjadi kunci yaitu jalani, nikmati lalu syukuri. Apa pun yang ada di taman bacaan. Jangan pernah menggantungkan apa pun kepada manusia. Tapi tetaplah berbuat baik kepada sesama. Hingga waktu yang akan membuktikannya.
Di taman bacaan, proses memang tidak akan pernah mengkhianati hasil. Terus tambah energi literasi untuk anak-anak Indonesia. Salam literasi. #31WonderfulPeople #GuardianIndonesia #PendiriTamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka
Talkshow perjuangan seorang pegiat literasi