Negara Dikeluhkan, Gak Ada Habisnya

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
5 Februari 2019 14:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bro, hobby-nya mengeluh ya? Kasihan bro, negara ini dikeluhin melulu. Kalo negaranya banyak utang, bayarin aja. Kalo mau punah, ya diselamatkan. Kita masih mau hidup di negara ini kan, bro? Jangan takut bro, hidup kita dan keberlangsungan negara ini sudah ada "suratan tangan-Nya". Bukan kata mulut dan pikiran kita. Apalagi kalo banyak kotor-nya daripada bersih-nya. Bro, negara ini udah merdeka 74 tahun lebih. Dan gak ada tiap periode presidennya yang gak punya masalah. Utang udah ada dari dulu. Rakyat miskin juga udah ada. Apalagi cari pekerjaan susah, itu mah bukan hal baru. Jadi, jangan mengeluh soal negara melulu dong bro. Kasihan orang-orang kampung yang gak tahu apa-apa. Kasihan anak-anak muda yang masuh punya harapan besar untuk membangun negaranya. Kok, giliran ente yang berceloteh bro. Kayaknya nih negara mau nyungsep. Ente bro, sebenarnya warga negara mana sih? Hidup ente di mana bro? Kalo di Indonesia ya ikutan dong bikin negaranya biar bisa lebih baik. Bro, ane khawatir ente banyak mengeluh karena gak suka sama orang. Emang kenapa sih? Gara-gara pilpres ya. Santai aja bro. Kalo gak suka gak usah dipilih. Ente dan ane, sama yang lainnya punya hak masing-masing. Kan kata ente yang bilang, kalo gak bisa sama kenapa gak boleh beda? Sudah ya bro, gak usah banyak mengeluh pada negara. Apalagi kalo dasarnya benci atau gak suka. Realistis saja. Kata orang pintar, di alam demokrasi emang bebas mengeluarkan pendapat. Tapi jangan sampai kita mencaci-maki, menghujat atau memfitnah orang lain. Jangan bro, gak bagus itu. Katanya kita orang yang punya akhlak, punya agama. Tapi kenapa sih kita begitu?
ADVERTISEMENT
Maaf nih bro, buat ane mendingan berteman sama orang bodah yang diam. Seperti ibu-ibu buta huruf, mereka miskin dan gak bisa baca tulis tapi tetap diam. Daripada orang punta tapi banyak mengeluh dan melebih-lebihkan masalah. Setuju gak bro? Asal tahu aja bro, gak ada agama apapun yang menyuruh untuk membenci terus menerus. Apalagi menebar hal-hal yang malah bikin kisruh atau tidak baik. Santai saja bro. Jangan keluhin negara ini. Karena itu tidak terjadi pada saat ini saja. Tapi kalo ente pengen memenangkan "kandidat ente" ya silakan, kasih aja gagasan dan ide yang cemerlang. Gimana harusnya negara ini biat lebih baik? Medsos itu ada bukan buat "membenturkan" tapi buat "mengharmoniskan". Jangan banyak mengeluh ya bro. Kasih aja solusi bukan frustasi. Berikan kita prestasi bukan caci maki. Kita kan pernah diskusi bro. Bahwa tidak masalah yang selesai bila dikeluhkan. Bahkan gak ada kebaikan yang diperoleh dari keburukan. Kadang kita ini ya bro, terlalu ambisi. Terlalu nafsu dalam segala hal. Padahal, kuncinya kita disuruh banyak bersabar dan bersyukur. Kalo kata orang tua ane bro, kita gak bakal ditolong Allah bila fak melakukan apa-apa yang disenangi Allah. Sederhana kan bro. Maaf ya bro. Jadi jangan banyak mengeluh. Mungkin kita hanya butuh sikap yang lebih bijak dalam melihat masalah. Jangankan negara bro, orang hidup aja pasti ada ujian dan cobaan. Maka semua yang ada ini, bukan untuk dikeluhkan. Ente masih inget Ibu RA Kartini kan bro, itu cewek hebat. Katanya "habis gelap terbitlah terang". Makanya, kita gak bakal di hdiup di malam gelap terus bro. Karena esok pasti terbit pagi yang terang ... ok bro. Jangan mengeluh lagi ya bro. Gak ada orang kaya dari mengeluh. Gak ada pula orang pintar bila segala hal dikeluhin. Kita emang gak bisa jadi pemimpin bro. Tapi kita bisa lakukan apapun agar negara ini jadi lebih baik. Seperti yang ente omongin dan pikirin. Gimana bro, setuiu gak? Okeyy bro. Jangan banyak mengeluh ya. Apalagi soal negara. Paling tidak bro, bila ada "kejelekan" orang lain tampak, itu momentum kita untuk "menahan diri". Tapi bila ente sudah baik, jadikan "kebaikan" itu untuk tetap "rendah hati". Maaaf nih bro, udah segitu aja dulu ya. Ane mau ngajarin ibu-ibu buta huruf, biar hidup mereka lebih optimis dari kemarin. Dan yang penting, ibadahnya lebih baik dari sebelumnya. Salam sehat selalu ya bro ... bye bye #TGS
ADVERTISEMENT