Nikmati Aja Dulu Gaya Hidup, Pensiun Mah Gimana Nanti?

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
10 Juni 2024 7:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nikmati aja dulu gaya hidup. Urusan pensiuan soal nanti. Tidak apa keren saat belerja lalu merana di hari tua? yakin begitu?
ADVERTISEMENT
Itulah pentingnya dana pensiun atau DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Agar tetap sejahtera di masa pensiun. Bila mau disadari, pentingnya dana pensiun karena cepat atau lambat masa pensiun pasti dialami setiap orang. Saat tidak bekerja lagi karena usia, dan praktis tidak punya gaji lagi kan. Nah, dari mana uang untuk membiayai kehidupan selama pensiun?
Dana pensiun atau DPLK, ibaratnya "sedia payung sebelum hujan". Selagi bekerja menyisihkan sebagian gaji untuk masa pensiun. Agar kita tetap mampu memenuhi kebutuhan hidup di hari tua. Tidak bergantung kepada anak atau orang tua. Jadi, bersiap untuk pensiun sejak masih bekerja. Karena faktanya, 7 dari 10 pensiunan di Indonesia saat ini ternyata mengalami masalah keuangan. Susah di masa pensiunnya.
ADVERTISEMENT
Mungkin setiap pekerja perlu menyadari dan mulai beranim Untuk mulai menyisihkan sebagian gaji untuk masa pensiun. Berapapun besarnya asal diniatkan untuk hari tua, saat tidak bekerja lagi. Salah satu caranya, bisa mulai menabung dan menyisihkan sebagian gaji melalui program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang ada di pasaran. Karena DPLK memang dirancang khusus untuk mempersiapkan masa pensiun pekerja yang lebih sejahtera, lebih nyaman. Biar tidak miskin atau menyusahkan orang lain di masa pensiun.
Melalui DPLK, setiap pekerja akan menyetor iuran sesuai kemampuannya. Dan hanya bisa diambil pada saat usia pensiun, misalnya di usia 55 tahun. Setidaknya, ada 3 (tiga) keuntungan DPLK, yaitu 1) ada ketersediaan dana yang pasti untuk masa pensiun, 2) ada hasil investasi yang optimal selama menjadi peserta DPLK karena sifatnya jangka panjang, dan 3) ada insentif pajak saat manfaat pensiun dibayarkan, pajaknya final 5%. Jadi nantinya, di masa pensiun, tiap pekerja berhak atas manfaat pensiun dari akumulasi dana yang terkumpul. Melalui DPLK, insya Allah gaya hidup dan kebutuhan yang harus dipenuhi tetap bisa terlaksana sekalipun sudah tidak kerja lagi alias pensiun.
Edukasi dana pensiun ke generasi milenial
Apa pentingnya DPLK? Pasti sangat penting, karena DPLK bisa jadi sumber penghasilan di saat kita tidak bekerja lagi di saat pensiun nanti. Maka siapapun, mau generasi milenial atau pekerja pada umumnya mulailah siapkan dana pensiun sejak dini. Sisihkan sebagian gaji untuk hari tua, jangan semuanya dipakai untuk konsumtif, bergaya hidup atau nongkrong melulu di kafe.
ADVERTISEMENT
Targetkan setiap bulan bisa nabung senilai 6 gelas kopi atau sekitar Rp. 300.000 untuk DPLK. Agar kita tetap dapat memenuhi standar hidup di masa pensiun. Kalau bukan sekarang, mau kapan lagi punya dana pensiun? Kalau bukan kita, mau siapa lagi yang mikirin hari tua?
Maka siapkanlah masa pensiun kita sendiri. Dari sekarang, dari diri sendiri, dari yang gaji kita sendiri. Salam #YukSiapkanPensiun #EdukasiDPLK #DanaPensiun