Pegiat Literasi Jangan lelah Mengalah

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
27 Oktober 2022 20:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa pun, nggak boleh lelah mengalah. Agar tidak menghabiskan energi untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Mengalah dari berdebat, mengalah dari perbuatan yang sia-sia. Percayalah, mengalah itu bukan berarti kalah. Tapi untuk menghargai diri sendiri agar tidak terjebak pada perbuatan buruk. Sekaligus meyakini adanya keadilan Tuhan. Siapa yang menanam, maka dia yang memanen.
ADVERTISEMENT
Taman bacaan nggak boleh lelah mengalah. Pegiat literasi harus berani mengalah. Demi tegaknya kegemaran membaca dan budaya literasi masyarakat. Selagi tetap melaksanakan aktivitas di taman bacaan, membimbing anak-anak yang membaca. Memberantas buta aksara, mengajar calistung anak kelas prasekolah. Mengelola koperasi simpan pinjam. Bahkan mengaji dan menyantuni anak yatim binaan dan jompo binaan. Lakukan semuanya dengan istikomah dan sabar. Sekalipun diomongin, dimusuhi, bahkan dibenci tetaplah mengalah. Karena perbuatan baik itu memang selalu ada orang-orang yang tidak suka. Maka lebih baik mengalah dalam kondisi apapun.
Namanya hidup, salah paham tidak bisa dihindari. Konflik bisa saja terjadi. Prasangka pun akan selalu ada. Maka solusinya, lebih baik memilih jalan untuk mengalah. Taman bacaan dan pegiat literasi lebih baik fokus pada tujuannya. Menegakkan kegemaran membaca dan budaya literasi. Biarkan saja orang lain yang bersikap merasa paling benar, merasa pintar atau hebat. Karena kepintaran dan kehebatan mereka tidak ada mengurangi kebaikan taman bacaan. Mengalah demi kebaikan bukan berati kalah. Tapi tetap fokus pada tujuan kemaslahatan umat.
Anak-anak yang membaca di taman bacaan
Di taman bacaan, mengalah bukan berarti kalah. Diam pun bukan berarti lemah. Tapi hanya cara untuk tetap fokus pada aktivitas literasi dan taman bacaan. Agar tetap fokus menebar manfaat kepada pengguna layanan taman bacaan. Saat dizolimi tidak usah membela diri atau emosi. Tapi cukup dengan menunjukkan karya nyata di taman bacaan. Tidak perlu membela diri apalagi membalasnya. Cukup sabar dan tawakal. Biarkan waktu yang akan membuktikannnya?
ADVERTISEMENT
Terbukti di TBM Lentera Pustaka, sepanjang 5 tahun berjalan, mengalah menjadi solusi terbaik. Agar tetap menjalankan aktivitas tiada henti di taman bacaan, di samping prestasi pun terus silih berganti. Tamu dan komunitas yang datang berbakti sosial dan membuat event terus berdatangan, donasi buku terus mengalir, dan dukungan CSR korporasi terap berjalan. Jadi, mengalah hanyalah cara agar di kesempatan lain bisa mencapai hal yang lebih besar dan lebih baik.
Taman bacaan, sejatinya hanya melakukan apapun untuk program literasi di taman bacaan. Karena taman bacaan memang tidak pernah berusaha menyenangkan semua orang. Mustahil taman bacaan disenangi semua orang.
Taman bacaan cukup seperti air. Selalu mengalah tapi nggak pernah kalah. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustala
ADVERTISEMENT