Quick Count dan Menyikapi Hasil Pilpres 2019

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
17 April 2019 18:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Quick Count dan Menyikapi Hasil Pilpres 2019
Pilpres dan pileg 2019 di Indonesia sudah digelar. Secara umum berjalan lancar, aman, dan damai. Bahkan bolehlah dibilang berlangsung “jurdil” walau tentu masih ada kekurangan. Maklum, karena menggelar pemilu di Indonesia tidak mudah. Bahkan saya menyebutnya tergolong rumit. Bayangkan saja, ketika kita berada di bilik suara. Kita harus mencoblos 5 surat suara (Pilpres, DPD, DPR RI, DPRD I, dan DPRD II). Apalagi kertasnya lebar-lebar. Ditambah dengan jumlah pemilih yang mencapai 192 juta jiwa untuk mencoblos banyak gambar sama sekali tidak mudah. Sungguh untuk urusan ini, kita patut bersyukur dan pantas diapresiasi. Pemilu 2019 aman dan lancar.
ADVERTISEMENT
Nah, justru yang saya ingin tanggapi terkait Pilpres dan Pileg 2019 adaalah soal quick count dan cara menyikapi hasil pilpres 2019. Di tengah-tengah proses penghitungan suara dan di media TV, kini pun telah beredar hasil hitung cepat atau quick count dari berbagai lembaga survei. Dan apapun hasilnya, sangat dibutuhkan cara menyikapi hasil pilpres 2019 secara objektif dan realistis.
1. Quick Count Pilpres 2019
Dari berbagai lembaga survei yang melakukan hitung cepat, hingga saat ini berada diperoleh hasil Paslon 01 (Jokowi-Amin) berada di 55% dan Paslon 02 (Prabowo-Sandi di 45%. Maka selisih suara di pilpres 2019 ini mencapai sekitar 10%, di mana paslon 01 lebih unggul dari paslon 02. Angka ini agak berubah jika dibandingkan hasil pilpres 2014, yang saat itu selisih suara mencapai 5%. Tentu, quick count bukanlah hasil resmi. Tapi sebagai sebuah metode ilmiah di era digital tentu bisa menjadi acuan untuk mengetahui hasil pilpres dan pileg 2019 ini.
ADVERTISEMENT
Satu hal yang bisa diambil sebagai pelajaran dari quick count adalah potret masyarakat Indonesia dalam mengikuti proses piplres dan pileg di tahun 2019 ini. Panasnya suhu kontestasi sebelum pencoblosan dan selama masa kampanye pada akhirnya quick count memberikan gambaran tentang 1) realitas aspirasi dan peta politik di Indonesia, 2) adanya dinamika demokrasi yang makin dewasa pada masyarakat Indonesia, dan 3) harapan masyarakat Indonesia terhadap sosok pemimpinnya bertumpu seperti hasil quick count. Itu berarti, membantah hiruk-pikuk kontestasi pilpres yang penuh ujaran kebencian, hujatan, hoaks, dan fitnah selama ini. Qiuck count pilpres 2019 adalah realtas politik Indonesia hari ini, tentu bukan yang kemarin atau untuk esok. Maka, tidak perlu buru-buru menolak quick count ataupun cepat-cepat merayakan hasilnya.
ADVERTISEMENT
2. Menyikapi Hasil Pilpres 2019
Tentu, kita tidak boleh terburu-buru untuk mengklaim kemenangan hanya melalui hasil quick count. Dan di saat yang sama pun, kita tidak boleh menyatakan telah terjadi kecurangan di pilpres 2019. Karena hasil yang resmi hanya ada di tangan KPU melalui perhitungan suara manual, yang harus ditunggu hasilnya.
Maka cara menyikapi hasil pilres 2019 yang paling penting adalah berjiwa besar untuk menerima hasil resmi pilpres 2019 yang diumumkan KPU nantinya. Jiwa besar untuk 1) paslon yang menang agar kembali merangkul persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa yang sempat terkoyak akibat kontestasi sebelumnya, di samping komitmen menjalankan amanah rakyat agar bangsa Indonesia lebih adil, makmur, dan sejahtera dan 2) paslon yang kalah agar menerima hasil pilpres yang memakan biaya besar ini sebagai realitas politik sehingga tercipta suasana yang kondusif. Bila ada kekurangan, silakan diproses melalui mekanisme hukum yang berlaku. Tanpa perlu melakukan provokasi yang berlebihan sehingga membuat ketidaknyamanan kita semua.
ADVERTISEMENT
Menyikapi hasil piplres 2019
Pilpres dan Pileg 2019 di Indonesia telah usai diselenggarakaan. Sangat baik, bila tiap kontestan dan pendukunganya bersiap menerima apa pun hasil pemilu yang digelar hari ini. Sebagai bangsa, kita hanya butuh “sikap jiwa besar” untuk menerima realitas politik yang terjadi di Indonesia. Karena pada akhirnya, rakyat-lah yang memutuskan siapa yang paling pantas menjadi presiden, wakil presiden, dan wakil rakyat di bumi nusantara ini. Proses demokrasi di Indonesia, sungguh patut diapresiasi dan disyukuri. Karena pada akhirnya, rakyat boleh berbeda pilihan namun tetap menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.
Melalui pilpres dan pileg 2019, ada hikmah yang bisa diambil. Yaitu, meningkatnya budaya “jiwa besar” dalam menerima realitas politik, termasuk realitas lainnya dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Memang sulit untuk mengakui kelemahan diri sendiri sambal mengakui keunggulan orang lain. Namun budaya jiwa besar, sangat penting untuk dikedepankan.
ADVERTISEMENT
Karena apapun, hidup tetap berdampingan dalam persatuan dan tetap berjiwa besar adalah kemenangan terbaik yang pantas kita rayakan bersama, untuk semua rakyat Indonesia … tabikk #TGS #Pilpres2019 #Pemilu2019