Silakan Ngopi Asal Tetap Ingat Pensiun Agar Terhindar dari Perbuatan Keji dan Mungkar

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
22 Desember 2018 18:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hidup itu tanpa ngopi seakan hampa. Setuju gak?
Karena ngopi itu udah jadi gaya hidup. Apalagi buat kaum milenial, kalo gak ngopi berarti gak gaul. Maka gak masalah, kita bayar mahal untuk secangkir kopi. Apalagi di kafe atau tempat nongkrong yang nyaman. Plus ditambah free wifi wow luar biasa. Ngoi ditambah internet, pastinya kreativitas jadi maksimal.
ADVERTISEMENT
Ngopi dulu yuk, begitu kata kaum milenial atau kaum urban penggila kopi.
Jadwal ngopi banyak orang sudah ditentukan. Dan maaf, gak boleh diganggu. Sebelum atau sepulang kerja. Sebelum kuliah atau sepulang kuliah. Bila ada di tengah-tengahnya, biasanya karena situasional, akibat stress atau bete.
Ngopi itu gak bikin hidup terasa hampa.
Karena orang-orang penggila kopi sangat "bersahabat". Mereka mampu menikmati suasana saat ngopi. Memang betul, ngopi bukan sekedar ngopi. Tapi di dalamnya ada suasana, ada kenyamanan, ada persahabatan bahkan ada ide-ide brilian yang diobrolkan. Ngopi itu keren, tukang minum kopi juga pasti keren.
Kenapa ngopi jadi gaya hidup orang sekarang?
Karena kopi itu unik. Seberapa pun hebatnya pupuk dan obat tanaman, gak bakal bisa mempengaruhi karakter dan rasa kopi. Karena kopi, sangat tergantung iklim, suhu, jenis tanah, hingga usia si pohon kopi itu sendiri. Maka wajar, walaupun sama-sama ditanam di Sumatera, biji kopi bisa punya rasa yang berbeda-beda. Keren. Belum lagi, manfaat kopi buat kesehatan. Beragai riset menyebutkan, ngopi itu bisa membuat hidup lebih lama. Ngopi juga bisa meningkatka kinerja otak agar lebih fokus. Bahkan konsumsi kopi yang teratur bisa mencegah alzheimer, termasuk menyehatkan jantung dan terhindar dari diabetes.
Ngopi memang bikin kita hebat. Karena ngopi, kita jadi punya gengsi. Ngopi juga bikin "mimpi bisa jadi nyata", bikin lebih semangat. Maka wajar, kaum milenial dan kaum urban sudi menghabiskan waktu minimal 2 jam sehari buat ngopi sambil ngobrol. Bahkan dari kocek rupiah, gak masalah bayar Rp. 50.000 s.d. Rp. 100.000 sehari buat ngopi. Itu berarti, uang ngopi kaum mienial dan urban bisa mencapai Rp. 1.000.000 -- 2.000.000 sebulan. Kerena kan kaum penggila kopi.
ADVERTISEMENT
Kata kaum milenial. Mendingan pahit asal itu rasa kopi daripada dipahitin janji-janji kamu. Mendingan manis sejujur kopi daripada janji manis cuma di bibir kamu.
Ngopi adalah gaya hidup itu fakta. Gak perlu dipersoalkan. Silakan ngopi setiap hari, sesering mungkin asal itu bikin kamu bahagia. Tapi satu hal saja, jangan sampai gara-gara ngopi, kamu malah jadi kehabisan uang. Gak punya dana yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Apalagi nanti saat kamu tua, saat kamu pensiun, bahaya bila gak punya uang. Terus, uangnya dari mana kalau kamu masih ingin tetap ngopi?
Oleh karena itu, kebiasaan ngopi silakan diteruskan. Tapi mulailah pula untuk menyisihkan sebagain "uang jajajn kopi" untuk masa pensiun. Ikutlah program pensiun, seperti DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Sisihkan misalnya, Rp. 300.000 atau Rp. 500.000 per bulan dari uang ngopi kamu untuk program pensiun DPLK. Tujuannya sederhana, agar kamu bisa terus ngopi sampai masa pensiun. Agar gaya hidup kamu tidak menurun di masa tua, saat tidak mampu bekerja lagi.
ADVERTISEMENT
Silakan ngopi terus. Tapi ingat, kamu gak bakal kerja terus. Suatu waktu nanti, kamu harus berhenti bekerja, Entah akibat pensiun atau karena bosan bekerja. Untuk itu, sangat penting untuk ikut program pensiun. Rencanakanlah masa pensiun kamu mau seperti apa dari sekarang, mumpung masih bekerja mumpung masih punya penghasilan. Jangan sampai gaya hidup menurun atau gak bisa ngpoi lagi di masa pensiun. Karena kamu gak punya uang, gak ada tabungan yang cukup di masa pensiun.
Jadi, sambil ngopi tetap ingat pensiun.
Karena gak selamanya orang bekerja. Gak selamanya orang punya uang di masa pensiun. Ingat lho, hasil riset menunjukkan bahwa 73% orang Indonesia mengalami masalah keuangan di masa pensiun. Bahkan, 90% orang Indonesia tidak siap pensiun karena merasa tidak punya uang pensiun yang cukup. Maka wajar, banyak pensiunan "gagal" mempertahankan gaya hidupnya di hari tua.
ADVERTISEMENT
Mumpung masih muda, mumpung masih bekerja.
Silakan tetap ngopi tapi ingat juga masa pensiun. Menabunglah untuk masa pensiun. Agar kita tetap sejahtera di masa pensiun, di masa tidak bekerja lagi. Caranya sederhana, sisihkan sebagian "uang kopi" untuk program pensiun DPLK. Silakan pilih di pasaran, program pensiun DPLK mana yang Anda suka.
Maka teruslah ngopi tapi ingat pensiun. Karena ngopi dan pensiun, dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar.
Ketahuilah, masa pensiun itu bukan soal waktu, Tapi soal keadaan. Saat kerja, kenapa saat pensiun gak oke? Hanya dana pensiun, yang mampu merancang masa pesniun Anda mau seperti apa dan kayak apa?..... #EdukasiPensiun #YukSiapkanPensiun #LiterasiPensiun