Tunas Cendekia & TBM Lentera Pustaka Gelar Kampanye Anti Penipuan

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
28 Februari 2021 17:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai upaya antisipasi dan memperkenalkan anak-anak akan bahaya penipuan, TBM Lentera Pustaka bekerjasama dengan Yayasan Tunas Cendekia menggelar “Kampanye Anti Penipuan Seri #2”, khususnya tentang modus-modus penipuan via media sosial, seperti sms, whatsapp dan facebook. Acara ini diikuti 145 anak pembaca aktif TBM Lentera Pustaka yang diawali dengan kampanye keliling kampung sejauh 1km sambil mengusung pesan bahaya penipuan.
ADVERTISEMENT
Dibimbing oleh Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka, kampanye anti penipuan dilakukan dengan “bermain drama”, terdiri dari dua grup tentang modus penipuan. Modus pertama, terkait penipuan uang kembalian jajan anak, yang dikurangi dari jumlah yang seharusnya. Seperti jajan Rp.10.000 dengan uang Rp. 50.000. Tapi uang kembalian hanya diberikan Rp. 30.000 dari yang seharusnya Rp. 40.000. Modus kedua, terkait dengan anak yang meminta “uang lebih besar” dari yang seharusnya. Misalnya, jajan Rp, 5.000 tapi meminta ke ibunya Rp. 10.000 sehingga ada kebohongan di dalamnya. Semua modus tersebut disajikan dalam bentuk bermain drama, kreasi anak-anak TBM Lentera Pustaka.
“Kampanye anti penipuan yang disponsori Yayasan Tunas Cendekia ini memberi pesan agar anak-anak harus bersikap hati-hati atas perilaku penipuan yang marak di media sosial atau di masyarakat. Apapun modusnya, penipuan harus dicegah dengan cara memberi edukasi kepada anak-anak sejak dini” ujar Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka di sela acara.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, penipuan berkedok promo berhadiah melalui gawai dan media sosial kian marak akhir-akhir ini. Maka upaya pencegahan harus dilakukan seperti yang diinisiasi Yayasan Tunas Cendekia. Sejatinya, penipuan terjadi karena ketidak-tahuan. Maka anak-anak perlu diajarkan agar bisa mengenali lalu menghindarinya.
Kampante anti penipuan anak-anak TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor
Melalui poster-poster anti penipuan yang dibuat anak-anak, kampanye anti penipuan pun dihadiri belasan orang tua anak. Sebagai sarana edukasi dan bentuk penyadaran akan bahaya penipuan kepada masyarakat. Selain pentingnya edukasi, Yayasan Insan Cendekia menilai pengenalan bentuk-bentuk penipuan kepada anak-anak memang harus dilakukan sejak dini. Agar nantinya anak-anak tidak jadi korban penipuan, bahkan dapat ikut aktif mencegahnya.
“Kampanye anti penipuan ini snagat penting dilakukan di kalangan anak-anak. Agar mereka mengenal modus dan bahayanya. Yayasan Tunas Cendekia berkomitmen untuk mengikis segala bentuk penipuan yang ada di masyarakat, termasuk melalui gawai dan media sosial. Saya apresiasi TBM Lentera Pustaka yang mau bekerjasama untuk edukasi anak-anaknya. Agar mereka paham tentang penipuan dan pencegahannya” tambah Yudhis Juwono, Pengurus Yayasan Tunas Cendekia.
ADVERTISEMENT
TBM Lentera Pustaka memandang kampanye anti penipuan di era digital harus dilakukan secara intensif dan melibatkan banyak pihak termasuk taman bacaan. Agar masyarakat awam lebih paham tentang praktik penipuan. Edukasi anti penipuan di TBM Lentera Pustaka, rencananya akan dilakukan setiap bulan sekali. Sebagai tindakan preventif terhadap segala bentuk penipuan di masyarakat.
Karena kegiatan literasi pun harus bisa mencegah bahaya penipuan. Sekaligus menegakkan tradisi baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah dan masyarakat di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Bogor. Kolaborasi TBM Lentera Pustaka dan Yayasan Tunas Cendekia pun menjadi cerminan pentingnya sinergi dalam mencegah maraknya penipuan. Agar masyarakat lebih literat akan modus penipuan. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #YayasanTunasCendekia #TamanBacaan #KampanyeAntiPenipuan