news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PMM UMM 45 Gelombang 14 Adakan Penyuluhan Membuat Handsanitizer di Desa Tambuh

Syauqi Rahmatullah
Seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang
Konten dari Pengguna
19 September 2021 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syauqi Rahmatullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi PMM 45 Gelombang 14
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi PMM 45 Gelombang 14
ADVERTISEMENT
Semenjak COVID-19 menyebar di Indonesia pada awal 2020, berbagai macam peraturan pemerintah dilakukan agar masyarakat tetap taat protokol kesehatan. Sehingga, turun peraturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang saat ini masih terus diperpanjang. Akibatnya, timbul keresahan dan kebosanan bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Minggu (19/9) mahasiswa yang tergabung dalam pengabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM) dibawah bimbingan Rizal Dian Azmi, M.Sc selaku Dosen pembimbing lapangan (DPL) kelompok 45 gelombang 14 dengan tema "Bhaktimu Negeri", Universitas Muhammadiyah Malang mengadakan penyuluhan pembuatan handsanitizer alami dan membagikan pandemi kit COVID-19 kepada ibu-ibu di Desa Tambuh, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu.
Hal ini bertujuan agar ibu-ibu dapat mengisi waktu luang dengan membuat hand sanitizer untuk perlindungan keluarga di masa pandemi, selain itu guna menghemat pengeluaran dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar rumah. Handsanitizer juga menjadi salah satu upaya menjaga protokol kesehatan karena mudah dibawa ke mana-mana. "Penyuluhan ini salah satu program kami agar ibu-ibu dapat membuat sanitizer alami. Sehingga, ibu-ibu di Desa Tambuh ini dapat menjaga protokol kesehatan di lingkungan keluarga lebih mudah," ujar Cindy Tamara selaku Koordinator Kelompok PMM 45.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya penyuluhan pembuatan handsanitizer alami, diharapkan warga desa Tambuh dapat menjaga protokol kesehatan dengan baik. Sehingga, dapat menekan laju penyebaran COVID-19 di Kota Batu khususnya di Desa Tambuh, Kelurahan Songgokerto. “Saya harap, dengan adanya penyuluhan tersebut. Ibu-ibu dapat memanfaatkan tanaman di sekitar rumah. Daripada membeli, kalau bisa buat sendiri akan lebih hemat,” lanjut Cindy.