SQUARE, Coverstori Corona

Dukung Tenaga Medis Perangi Corona

Syifa Syarifa
A graduate in Human Rights & International Politics, University of Glasgow.
24 Mei 2020 13:28 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenaga medis, mereka yang bertaruh nyawa demi kita. Ilustrasi: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tenaga medis, mereka yang bertaruh nyawa demi kita. Ilustrasi: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 telah menjadi ketakutan dunia. Virus yang pertama kalinya diduga berasal dari Wuhan, China, kini telah menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia. Sampai sekarang (23 Mei 2020), jumlah pasien positif COVID-19 di Indonesia telah mencapai 21.745 jiwa dan angka tersebut pasti akan bertambah.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di tengah masyarakat, pemerintah melakukan beberapa upaya mulai dari sosial distancing hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Meskipun harus menjaga jarak dan kontak fisik dengan orang lain, bukan berarti kita kehilangan sikap empati terhadap sesama, terutama kepada tim medis yang tengah berjuang. Justru, di saat-saat seperti ini kita memerlukan semangat solidaritas, saling mendukung dan saling membantu dalam melawan COVID-19.
Namun, fenomena yang sangat disayangkan terjadi di beberapa daerah. Tenaga medis di beberapa daerah yang hendak pulang ke rumahnya ditolak masyarakat karena dikhawatirkan akan menyebarkan virus corona. Bahkan, jenazah tim medis yang akan dikuburkan di suatu daerah, juga ditolak masyarakat di daerah tersebut meskipun pemulasaraan jenazah telah dilakukan sesuai prosedur.
ADVERTISEMENT
Ketakutan ini dianggap terlalu berlebihan dan merupakan tindakan yang keliru. Padahal, tenaga medis lebih mengetahui karakteristik COVID-19 dibanding orang awam, serta memiliki prosedur perlindungan diri sebelum dan sesudah merawat pasien. Keberadaan tenaga medis di tengah masyarakat harusnya dapat menjadi tempat bertanya dan konsultasi terkait COVID-19 di lingkungan mereka.
Tenaga medis. Bisakah kita berempati pada mereka yang berjuang demi kita? Ilustrasi: Maulana Saputra/kumparan
Tenaga medis saat ini adalah pahlawan yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi COVID-19. Mari kita berempati dengan memberi dukungan kepada mereka dalam melaksanakan tugasnya. Adapun hal-hal yang dapat kita lakukan yaitu:

1. Di rumah saja

Lebaran bersama keluarga di rumah saja. Foto: Shutterstock
Gerakan di rumah saja adalah salah satu upaya mendukung tenaga medis dengan cara paling sederhana. Tetap diam di rumah dan tidak melakukan kegiatan di tempat umum dapat membantu menyelamatkan nyawa orang lain, meminimalisir penyebaran COVID-19, dan membantu pekerjaan tenaga medis.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, tetap ikuti dan patuhi anjuran tenaga medis untuk tetap di rumah, hal ini demi kebaikan kita semua.

2. Mengucapkan terima kasih

Petugas medis berterima kasih atas dukungan warga di RS Son Espases di Palma de Mallorca, Spanyol. Foto: Jaime Reina/AFP
Mengucapkan terima kasih juga merupakan hal yang sederahana namun dapat membuat tenaga medis merasa dihargai atas jerih payahnya. Jika kita memiliki teman yang berprofesi sebagai tenaga medis, baik dokter maupun perawat, jangan lupa sampaikan terima kasih kepadanya.

3. Memberikan Motivasi

Tri Hartono, seorang tenaga medis yang kelelahan diduga akibat dehidrasi. Foto: Twitter/@sayangbolekok
Sebagai manusia, tenaga medis tentu merasa lelah menangani pasien COVID-19 yang kian hari kian bertambah. Memberikan motivasi dapat mendorong semangat tim medis dalam melaksanakan tugasnya. Berikan kata-kata positif.

4. Mengirimkan Donasi

Dua orang anak menyumbangkan tabungan untuk membantu tim medis membeli APD di Makassar. Foto: Dok. Istimewa
Saat pandemi COVID-19 ini, kita mungkin disarankan lebih hemat untuk dapat bertahan hidup. Akan tetapi, jika kita memiliki dana lebih, baiknya dana tersebut dapat didonasikan melalui badan amal, intansi, atau organisasi yang terpercaya untuk mendukung keperluan tenaga medis dalam melakukan tugas merek.
ADVERTISEMENT

5. Menyumbang APD

Siswa SMKN 3 Kudus mencoba hasil jahitan pakaian APD. Foto: Dok. Istimewa
Alat Pelindung Diri atau APD sangat dibutuhkan oleh tenaga medis saat ini. Sebab slama menjalankan tugasnya, mereka berhubungan langsung dengan pasien positif COVID-19 sehingga berisiko besar terinfeksi tanpa APD.
Sementara itu, stok APD untuk dokter dan perawat di Indonesia menipis. Maka sumbangan APD untuk tenaga medis saat ini juga sangat dibutuhkan.
Kelima hal tadi adalah upaya yang dapat kita lakukan dalam mendukung tenaga medis menangani pasien COVID-19. Kita bisa memulainya dari hal terkecil sebagai wujud empati terhadap mereka.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten