Jangan Lupa Berterima Kasih: #SeriKomunikasi

tambara boyak
Seorang penuh ingin tahu tentang keilmuan psikologi dan budaya.
Konten dari Pengguna
4 Maret 2021 5:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari tambara boyak tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jangan Lupa Berterima Kasih: #SeriKomunikasi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Simpatik! Ya,tanduk simpatik manakala ungkapan ‘terima kasih’ diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih merupakan suatu telangkai dalam berkomunikasi. Sebagai suatu telangkai dalam upaya meningkatkan pergaulan, pesona terimakasih tak dapat diragukan lagi manfaat gunanya. Dengan menyampaikan ucapan terima kasih, lawan bicara, praktis akan memasang senyum pada bibir sebelum membalas ucapan terimakasi yang disampaikan seseorang kepada kita.
ADVERTISEMENT
Terima kasih, terasa simpatik bila mengawali suatu komunikasi, ungkapan terima kasih senantiasa diikutsetakan. Ini dilukai, karena ungkapan terima kasih sebuah obat mujarab dalam kita berkomunikasi. Ya, sebelumnya diangkat kepermukaan, maka komunikasi itu bakal manis dan lancar saja.
Terima kasih, memang tak bermanfaat apa-apa manakala belum diangkat dalam pembicaraan. Terima kasih itu, memang bukanlah barang emas untuk diperdagangkan. Sebab jika demikian, pasti terjadi transaksi yang membutuhkan uang dan tentu tidak perlu menyampaikan ucapan terima kasih. Ya, memang demikian adanya, terkadang kita itu lupa mengucapkan terimakasih karena merasa sudah membayarnya dalam bentuk uang.
Kalau kita mencermati lebih mandalam, kemudian diimplementasikan dalam bentuk wacana, maka kita akan berkeyakinan bahwa kalau ucapan terima kasih dipraktekkan pada gilirannya bakal membuat orang lain merasa senang. Kita pun percaya, paling kurang akan muncul kedamaian yang terpatri dalam lubuk hati yang paling dalam..
ADVERTISEMENT
Sungguh! Terima kasih membawa nilai kebaikan, mengapa tidak?
Ya, semua orang tau.Terima kasih adalah sebuah ungkapan sederhana bahkan paling sederhana di dalam pemanfaatannya oleh masyarakat pemakai bahasa. Tetapi seperti diungkapkan di atas tadi, kalau saja dicermati dengan menggunakan mata batin, alangkah indahnya kehadiran leksem terimakasih tersebut.
Terima kasih, terbentuk dari dua patah kata, yakni ‘terima’ dan ‘kasih,’.dalam pemanfaatannya, sering menggunakan kata ‘terima kasih’. Akan tetapi dalam bentuk leksem ‘terima kasih’ tidaklah sama artinya dengan patahan-patahan seperti ‘tertima atau’kasih’...Sebab, maknanya memang lain. Terima kasih adalah ungkapan yang bermakna pemberian penghargaan atas kebaikan yang disampaikan secara tulus ikhlas dari seseorang. Karena itu, bila seseorang mengucapkan terimaksih pihak lain pun harus membalasnya dengan ‘terima kasih’ bahkan orang menambahkannya dengan ‘terima kasih kembali’.
ADVERTISEMENT
Terima kasih, memang sebuah ungkapan. Dan sebagai ungkapan, kehadirannya dapat meruntuhkan ‘tembok nan tebal’. Mau bukti? Misalkan saja si Anu didandani oleh si ani karena satu dan lain hal. Suatu ketika si anu bertandang ke rumah si Ani yang diketahui bakal tidak di terima dengan baik. Si Anu langsung berkata, “terima kasih ternyata kamu sanggup menungguku sampai sesiang ini”.
“Selamat siang, Ani!” Dan diikuti dengan pasangan senyum plus tatapan sayu. Alhasil, Si Ani pendendam itu bakal membalasnya dengan terima kasih.”Silakan masuk!” balas Ani tentunya. Selanjutnya, hanya mereka berdua yang tau akan manfaat guna dari pengucapan terimakasih tersebut.
Terima kasih, ya terima kasih akan sangat berguna kalau diungkapan dengan perasaan, tulus ikhlas, datang dari dunia dalam si pengucap. Alhasil, simpulan kita kalau terimakasih itu diungkapkan seperti diuraikan di atas, maka dengan sendirinya kita diterima, dihargai, bahkan dengan ucapan terimakasih akan muncul semacam ‘kehangatan’ antara si komunikator (pemberi pesan) dengan komunikan (penerima pesan) dan pada gilirannya komunikasi seperti disampaikan mantan menteri penerangan, Bung Harmoko, yakni komunikasi sambung rasa.
ADVERTISEMENT
Komunikasi sambung rasa ini juga dicapai karena si pembicara atau lawan bicara mengetahui langkah-langkah dalam berkomunikasi. Langkah-langkah itu, adalah mengetahui sikap berkomunikasi, selanjutnya mampu menjalin komunikasi dengan siapa saja, tanpa harus memandang buluh, entah dia itu Katolik, Protestan, Hindu, Budha ataupun Islam dan aliran lainnya.
Dalam berkomunikasi memang harus dituntut untuk menyadarkan diri bahwa dalam berkomkunikasi ada “aku” yang di sebut ‘komunikator’ dan ada “dia” yang juga disebut dengan komunikan. Aku harus mengetahui cara menghormati orang lain, misalnya memberikan salam diikuti dengan terimakasih jika ada orang lain mau diajak bincang-bincang dengan kita. Tentu selanjutnya, diharapkan agar penerima pesan atau orang lain membalasnya dengan salam dan terima kasih.
Harus diakui terima kasih mengandung makna yang sangat dalam dan lebar kegunaannya. Penggunaannya juga diakui banyak pihak. Coba ditanya? Jawabannya,pasti sama atau mendekati , tergantung konteksnya. Paling kurang batasannya demikian; Pengungkapan perasaan dan pikiran yang diwujudkan dalam bentuk terimakasih bermakna, kita sudah diterima, kita sudah dihargai , dan hati kita penuh kedamaian dan kehangatan yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Tidaklah heran, kata orang bijak,, “siapa yang sudah mengucapkan terima kasih kepada lawan bicaranya, dialah sosok yang penuh adab. Maksudnya, tidak lain, selain sosok yang disenangi, dan sosok yang diterima oleh siapa saja, Sosok yang dihargai.pokoknya sosok yang simpatik. Apalagi kalau dalam kita berkomunikasi kita senantiasa selalu mengedepankan ‘kekitaan’ dari pada ‘kekamin’ atau ‘keakuan’, pastilah kita diterima oleh siapa saja, entah itu penjual ikan, penjual kayu, atau kepada pejabat sekalipun.
Terima kasih, ternyata mengandung nilai kebaikan. Tetapi mengapa tidak diungkapkan dalam keseharian? Mengapa enggan berterimakasih kepada bawahan yang berhasil? Mengapa enggan berterimakasih kepada penggali sumur? Mengapa enggan berterima kasih kepada pengemis yang meminta uang kita? Mengapa enggan berterimakasih dan bersyukur, sementara nafas yang kita hirup adalah milik-Nya?
ADVERTISEMENT
Shalom.