Sekilas Potret Pendidikan China

Tatang Muttaqin
Fellow di Groningen Research Centre for Southeast Asia and ASEAN.
Konten dari Pengguna
6 September 2020 15:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tatang Muttaqin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sekilas Potret Pendidikan China
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dengan ketertutupan Negeri Tirai Bambu membuat banyak pihak ingin lebih tahu apa yang terjadi sehingga tak hanya raihan pertumbuhan ekonomi yang mengesankan, juga pendidikan yang membuat decak kagum banyak pihak. Sebagai contoh laporan termutakhir Programme for International Student Assessment (PISA) yang dilakukan organisasi negara maju (OECD, 2018) memperlihatkan pencapaian kualitas pendidikan di China mengalami peningkatan yang signifikan sehingga siswa usia 15 tahun di China Daratan melesat mejadi ranking pertama dalam Membaca, Matematika, dan Sains. Test PISA diakui cukup kredibel yang dilakukan lembaga sangat terpandang di dunia yang mengukur bagaimana siswa usia 15 tahun di seluruh dunia menggunakan pengetahuannya untuk menyelesaikan suatu masalah.
ADVERTISEMENT
Di jenjang pendidikan tinggi, tujuh universitas China termasuk Hongkong menjadi Top 10 universitas di Asia meninggalkan Jepang dan Korea Selatan, serta Taiwan yang sebelumnya lebih maju. Tsinghua University, Peking University, Zhejiang University, dan Fudan University merupakan empat universitas di China daratan yang mampu bertengger di Top 10 Asia versi lembaga pemeringkat universitas dunia yang berbasis di Inggris, Quacquarelli Symonds (QS). Ditilik dari jumlah mahasiswa yang mencapai 28,3 juta, atau 4 kali jumlah mahasiswa Indonesia [Textor, 2020]. Namun jumlah PT di China, menurut Julia Zhao dari Beijing University of Chemical Technology (BUCT) hanya 3005 PT, yang terdiri dari: 1.258 program sarjana; 1.482 kejuruan; dan 265 program PT untuk dewasa.
Dengan pencapaiannya yang memukau, China justru makin terbuka untuk belajar dengan negara lain. Atas kerja sama Bank Pembangunan Asia dan Peking University, penulis berkesempatan untuk berbagi tentang pendidikan tinggi kejuruan (politeknik) di Indonesia. Ada pembicara dari negara-negara lain yang juga berbagi pengalaman dalam kesempatan tersebut, seperti mahaguru dari Stanford University, Tsinghua University, Peking University, University of Hongkong, Indian Institute of Technology, University of Tempere, dan komisi pendidikan Finland.
ADVERTISEMENT
Kesempatan tersebut penulis manfaatkan untuk menyusuri luas dan antiknya Peking University, serta modern dan futuristiknya infrastruktur kampus Tsinghua University. Di jenjang pendidikan kejuruan, kokoh dan semaraknya kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri sangat terasa kental, baik untuk bidang Teknik maupun bidang Bisnis. Tak lupa penulis berkunjung ke pusat produksi game terbesar di dunia yang bermula dari instant messaging bernama OICQ (QQ), Tencent. Perusahan yang banyak dikelola generasi milenial ini, dalam satu dekade mampu membukukan pendapatan Tencent mencapai 377,8 miliar yuan atau setara Rp 856 triliun di tahun 2019.
Pengelanaan selanjutnya adalah perusahan Build Your Dream (BYD) yang merupakan perusahaan multinasional China yang disubsidi dan berbasis di Xi'an, Provinsi Shaanxi Province. BYD tak hanya memproduksi mobil, bis, sepeda listrik, truk, mobil tanpa sopir, dan alat berat lainnya seperti forklifts namun juga baterai isi ulang yang diharapkan akan menjadi energi transportasi masa depan. Kedigjayaan perusahaan berbasis di Shenzhen ini pabriknya sudah merambah ke Amerika Latin, seperti Brazil, bahkan juga ke Eropa.
ADVERTISEMENT
Di kota yang sama dengan BYD, pengembaraan dilanjutkan untuk menilik perusahaan penyedia perangkat dan solusi medis global yang terkemuka, Mindray yang didirikan pada tahun 1991. Mindray mendedikasikan bisnisnya pada inovasi di bidang produk pemantauan dan penunjang kehidupan pasien, semisal Diagnostik In-Vitro dan Sistem Pencitraan Medis. Berbasis riset dan pemasaran serta layanan yang mendunia, Mindray mampu mengadopsi teknologi yang canggih dan mahal menjadi produk inovasi yang lebih terjangkau sehingga memudahkan setiap orang untuk menikmati layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Beragam produk dan layanan Mindray bisa ditemukan di berbagai jenis fasilitas perawatan kesehatan di lebih dari 190 negara di dunia, termasuk Indonesia.
Beragam pengamatan langsung yang menakjubkan, dikonfirmasi Bapak Yaya Sutarya, Atdikbud RI di RRC. Menurut Sutarya, hal ini tak dapat dilepaskan dari kebijakan yang dilakukan pemerintah China sejak beberapa dekade, misalnya merujuk kebijakan Menteri Pendidikan China, pemerintah China melakukan peremajaan pendidikan sejak 2003-2007 yang selanjutnya dikukuhkan dalam Garis Besar Reformasi dan Pembangunan Pendidikan Jangka Menengah dan Jangka Panjang 2010-2020 oleh Dewan Negara. Di samping menekankan teori modernisasi dalam pembangunannya, China juga menempatkan teori human capital yang percaya bahwa pembangunan tidak bisa direalisasikan dengan baik apabila mayoritas masyarakatnya tidak ditingkatkan kualitasnya. Dalam praktiknya, peraturan dijalankan secara sistematis dan ketat sehingga efektif.
ADVERTISEMENT
Menariknya, Sutarya menambahkan bahwa semua pejabat pendidikan termasuk universitas merupakan petinggi partai politik sehingga memiliki garis komando yang kuat sekaligus kekuasaan yang cukup mengikat. Dengan demikian, koordinasi dalam pengembangan ekonomi dan pendidikan seiring sejalan karena pimpinan universitas dan politeknik bisa memaksa dunia usaha untuk menyediakan pemagangan mahasiswanya sehingga pendidikan ganda untuk melahirkan tenaga terampil dapat terlaksana dan lulusan pendidikan tinggi mudah diserap perusahaan.
Transformasi ekonomi China menuntut adanya perubahan besar-besaran Pendidikan Tinggi (PT) China dengan fokus pada jurusan teknik sehingga PT menjadi penyedia SDM industri mampu menghasilkan inovasi yang berkontribusi dalam menghela perubahan ekonomi. Sebagai contoh, Beijing University of Chemical Technology (BUCT) bertransformasi menjadi PT teknologi yang komprehensif yang didukung 2.509 dosen dan staf untuk menjadi PT terdepan di China dan sekaligus menjadi PT berpengaruh di dunia (World Class University). Untuk PT Kejuruan, Mr. Shen Shide dari Jiangsu Vocational Institute of Architectural Technology (JVIAT) di Distrik Quanshan, Xuzhou menyampaikan penekanan pada integrasi pendidikan kejuruan lintas jenjang. Sebagai contoh, JVIAT yang berada di lahan seluas 400.000 M2, JSVIAT menyelenggarakan pendidikan yang mencakup Jurusan Konstruksi Arsitektur, Teknik Transportasi, Manufaktur Cerdas, Teknik Informasi dan Elektronika, Seni dan Desain, Manajemen Ekonomi, Marxisme, sampai dan Inovasi dan Kewirausahaan.
ADVERTISEMENT
Hal yang tak kalah penting, menurut Sutarya, pendidikan benar-benar fokus dan terarah sesuai kemampuan siswa sehingga yang masuk universitas benar-benar yang paling bagus. Pendidikan fokus untuk menyiapkan tenaga kerja dan wirausahawan yang muaranya terukur dengan sangat baik, yaitu melakukan kapitalisasi atau menghasilkan uang yang bermuara menghela pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan yang kuat dari atas juga dibarengi dengan pembagian peran dan fokus di jenjang pemerintah daerah sehingga tidak berebutan namun bersinergi dan saling menopang. Di sinilah daerah punya produk masing-masing yang mampu memenuhi kebutuhan sendiri sekaligus mengekspor ke daerah lain bahkan ke luar negeri. Pembagian peran pemerintah pusat, negara bagian (provinsi) dan kota juga terdistribusi dengan baik sehingga tidak terjadi overlapping yang menghamburkan sumberdaya dan anggaran.
ADVERTISEMENT
Dalam praktiknya, pemerintah China sangat terbuka untuk belajar dan bekerja sama dengan pihak lain termasuk luar negeri sehingga kerja sama pendidikan tinggi sangat didorong, pengiriman mahasiswa ke luar negeri juga sangat banyak sehingga mahasiswa China di Eropa dan Amerika Utara cukup dominan. Untuk memastikan lulusan membawa inovasi baru dari pendidikan di luar negeri, mahasiswa China diarahkan bekerja dulu di luar negeri sehingga setelah sukses bersinergi dalam global diaspora. Diaspora inilah yang berkontribusi dalam percepatan beragam inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Potret kemajuan China merupakan perpaduan etos kerja yang kokoh di dalam sistem sosialisme modern ala Xi Jinping yang khas China.
*Penulis adalah peneliti pendidikan menyelesaikan PhD di Rijksuniversiteit Groningen, Belanda dan Executive Education di Harvard University, Amerika Serikat.