Charta Politika: Ahok-Djarot Unggul, Agus-Sylvi Paling Buncit

11 Februari 2017 13:44 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Debat Pilgub DKI ketiga (Foto: Aditia Noviansyah)
Charta Politica merilis hasil survei terhadap elektabilitas kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta menjelang hari pemilihan. Hasil survei menunjukkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat menempati posisi paling tinggi, sementara pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni menempati posisi buncit.
ADVERTISEMENT
"Pasangan Ahok-Djarot memperoleh 39%, disusul Anies-Sandi dengan 31,9%, dan Agus-Sylvi dengan 21,3%," kata Direktur Eksekutif Charta Politica, Yunarto Wijaya dalam keterangannya, Sabtu (11/2).
Menurut Yunarto, tren elektabilitas Ahok dan Anies sebagai calon gubernur terus meningkat pada tiga bulan terakhir ini. Sementara Agus justru cenderung menurun trennya.
Menurut Charta, Ahok-Djarot menjadi pasangan yang paling baik dalam menyampaikan pendapat dan gagasannya pada saat debat kandidat 27 Januari 2017. Mereka memperoleh 36,9%, mengungguli pasangan Anies-Sandi dengan 32,3% dan Agus-Sylvi dengan 15,7%.
"Terlihat bahwa pasangan Anies-Sandi dinilai mampu mengimbangi pasangan Ahok-Djarot pada debat ini," kata Yunarto.
Dengan tingkat elektabilitasnya, Charta Politica mencatat Ahok akan memenangkan Pilkada DKI Jakarta bila pemilihan dilakukan pada hari ini. Namun pilkada diprediksi akan berlangsung dua putaran karena elektabilitas masing-masing calon masih di bawah 50%+1.
ADVERTISEMENT
Charta Politica juga melakukan survei pilihan terhadap kandidat berdasarkan wilayah. Hasilnya, pasangan Ahok-Djarot unggul di empat wilayah di DKI Jakarta, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan. Sementara di Jakarta Timur, pasangan Anies-Sandi unggul tipis dari Ahok-Djarot.
Survei ini dilakukan dengan pengumpulan data pada tanggal 3-8 februari 2017 dengan metode acak bertingkat (multistage random sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung 764 responden dari 800 orang yang direncanakan di lima wilayah kota administrasi. Margin of error dalam survei ini adalah 3,5 persen.