Dirut PT DI Bantah Soal Rapat Direksi dengan Dwi Hartanto

8 Oktober 2017 11:19 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dwi Hartanto (Foto: Dwi Hartanto)
zoom-in-whitePerbesar
Dwi Hartanto (Foto: Dwi Hartanto)
ADVERTISEMENT
Dwi Hartanto, ilmuwan Indonesia yang saat ini menetap di Belanda, sedang menjadi sorotan. Namanya mencuat setelah dianggap mempunyai sejumlah prestasi mentereng di bidang kedirgantaraan.
ADVERTISEMENT
Bahkan Ia sempat mengaku akan pulang ke Tanah Air pada bulan Oktober 2017 ini untuk menghadiri sejumlah rapat penting. Salah satu di antaranya adalah dengan PT Dirgantara Indonesia (DI).
Namun hal tersebut kemudian dibantah oleh Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro. Elfien bahkan mengaku tidak mengenal sosok Dwi Hartanto tersebut. "Setahu saya tidak ada agenda (rapat), kenal saja tidak," kata Elfien dalam pesan singkatnya saat dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Minggu (8/10).
Ia kembali memastikan tidak ada rapat direksi PT DI dengan Dwi Hartanto dalam waktu dekat. "Kalau agenda direksi minggu depan tidak ada. Tidak tahu dengan siapa rapatnya," ujar Elfien.
Putra kebanggaan Indonesia yang ahli utama dalam riset pengembangan pesawat tempur siluman generasi ke-6 di Airbus Defence and Space itu kini sudah mengaku telah berbohong. Jabatan dan segala ceritanya tentang kedirgantaraan, tidak benar-benar ia jalani. Dalam pengakuannya, Dwi meminta maaf telah melebih-lebihkan segala informasi yang berkaitan dengan aktivitasnya sebagai akademisi.
ADVERTISEMENT
"Sebagaimana kita ketahui, di beberapa waktu terakhir ini telah beredar informasi berkaitan dengan diri saya yang tidak benar, baik melalui media massa maupun media sosial. Khususnya perihal kompetensi dan latar belakang saya yang terkait dengan bidang teknologi kedirgantaraan (Aerospace Engineering) seperti teknologi roket, satelit, dan pesawat tempur. Melalui dokumen ini, saya bermaksud memberikan klarifikasi dan memohon maaf atas informasi-informasi yang tidak benar tersebut," ujar Dwi dalam pernyataan resmi yang diterima kumparan.
Dwi mengaku khilaf --tidak mengkoreksi, verifikasi, dan klarifikasi. Bahkan latar belakang pendidikan Dwi yang sebelumnya digembar-gemborkan bersinggungan dengan satelit, dibantahkan lewat pernyataannya.
Pada bagian akhir klarifikasinya, Dwi mengucapkan permohonan maaf.
Saya mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya pada semua pihak yang telah dirugikan atas tersebarnya informasi-informasi yang tidak benar terkait dengan pribadi, kompetensi, dan prestasi saya.
ADVERTISEMENT
Saya mengakui dengan jujur, kesalahan/kekhilafan dan ketidakdewasaan saya, yang berakibat pada terjadinya framing, distorsi informasi, atau manipulasi fakta yang sesungguhnya secara luas yang melebih-lebihkan kompetensi dan prestasi saya.
Saya sangat berharap bisa berkenan untuk dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.
Untuk itu saya berjanji:
1. Tidak akan mengulangi kesalahan/perbuatan tidak terpuji ini lagi,
2. Akan tetap berkarya dan berkiprah dalam bidang kompetensi saya yang sesungguhnya dalam sistem komputasi dengan integritas tinggi,
3. Akan menolak untuk memenuhi pemberitaan dan undangan berbicara resmi yang di luar kompetensi saya sendiri, utamanya apabila saya dianggap seorang ahli satellite technology and rocket development, dan otak di balik pesawat tempur generasi keenam.
kumparan masih terus mencoba menghubungi Dwi Hartanto dan sejumlah pihak terkait untuk memperoleh gambaran lebih jelas mengenai skandal ini.
ADVERTISEMENT