First Travel Ditinggal 90 Persen Karyawannya

24 Juli 2017 21:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor First Travel. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor First Travel. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
Permasalahan penelantaran jemaah umrah oleh PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel ternyata berdampak pada perusahaan itu sendiri. Sebagian besar karyawannya mengundurkan diri atau resign akibat permasalahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepala Divisi Legal First Travel, Deski, menjelaskan permasalahan bermula saat pihaknya menawarkan harga yang terlalu murah untuk perjalanan umrah. Hal tersebut menyebabkan adanya ketegangan dengan pihak asosiasi tempat First Travel bernaung. Tak hanya itu, masalah semakin bertumpuk ketika pengurusan visa untuk calon jamaah First Travel mendapat hambatan.
"Ini akumulasi yang mana kami diboikot pengurusan visa, kemudian di bulan Ramadhan adanya demo yang membuat aktivitas pekerjaan di sini tidak bisa jalan. Dan akhirnya karyawan banyak yang resign hampir 90 persen," ujar Deski kepada kumparan (kumparan.com), Senin (24/7).
Menurut Deski, kekurangan karyawan membuat sebagian pegawai menjadi rangkap jabatan. Salah satunya pemilik First Travel, Annisa Hasibuan, bahkan kini merangkap sebagai Kepala Divisi Finance.
ADVERTISEMENT
"Sampai Kepala Divisi sekarang diambil alih sama orang yang lama. Pemilik Bu Annisa ini megang finance," kata dia.
Tidak hanya itu, kantor First Travel yang berada di GKM Tower Lantai 16 di Jalan TB Simatupang Jakarta Selatan itu pun menjadi sepi karena banyak ditinggal karyawannya. Hanya ada beberapa orang petugas keamanan dan 2 pegawai customer service serta kepala divisi yang menampung langsung keluhan dari para jemaah.
Kendati demikian, Deski membantah kabar bahwa kantornya ditutup. Menurut dia, program paket promo umrah yang sebesar Rp 14,3 juta yang berbuntut masalah itu kini dibekukan, sementara pelayanan program reguler VIP, regular paket A, dan paket B tetap berjalan normal.
Ia menambahkan perusahaannya juga akan memberangkatkan ribuan jemaah dalam waktu dekat. "Keberangkatan pertama di bulan Oktober 1.000 jemaah, November 5.000 jemaah, dan Desember 5.000 jemaah," ucap Deski.
ADVERTISEMENT
Laporan Reporter: Ferio Pristiawan