Mempertanyakan Keberadaan Tim Khusus Polri-KPK untuk Usut Kasus Novel

1 Agustus 2017 6:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri bersama pimpinan KPK (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri bersama pimpinan KPK (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sudah lebih dari 100 hari sejak Novel Baswedan diserang oleh orang tidak dikenal usai salat Subuh di dekat rumahnya. Polisi hingga saat ini masih belum bisa menemukan pelaku penyerangan terhadap penyidik senior KPK itu.
ADVERTISEMENT
Puluhan saksi sudah diperiksa untuk mengungkap kasus ini. Namun identitas penyerang Novel masih misterius hingga kini.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian sempat melontarkan pernyataan mengenai pembentukan tim khusus demi mengungkap penyerangan ini. Tim khusus itu akan melibatkan pihak dari KPK.
Tim itu disebut-sebut akan bekerja sama dalam melakukan pengusutan. Termasuk bersama-sama akan berangkat ke Singapura menemui Novel untuk meminta keterangannya. Namun sejak didengungkan pada bulan Juni 2017, masih belum diketahui mengenai kelanjutan tim gabungan tersebut.
Tim tersebut juga diketahui hingga saat ini masih belum menemui Novel yang sedang menjalani perawatan di Singapura. Novel mengaku belum ada pihak dari Polri yang menemuinya, bahkan sejak dia mulai dirawat.
"Sejak saya di Singapura, sampai saat ini belum pernah Kapolri atau penyidik Polri datang," kata Novel kepada wartawan kumparan (kumparan.com), M. Rizki dan Ikhwanul Khabibi, dalam wawancara eksklusif di Singapura, Minggu (30/7).
Novel Baswedan. (Foto: Ikhwanul Habibi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Novel Baswedan. (Foto: Ikhwanul Habibi/kumparan)
Dibandingkan pada saat baru tiba di Singapura, kondisi Novel kini sudah terlihat lebih baik. Meski matanya masih belum bisa melihat dengan sempurna, namun Novel kini sudah lebih mudah berinteraksi.
ADVERTISEMENT
Tim kumparan bahkan sempat berbincang santai dengan Novel sambil berjalan-jalan di sekitar Orchard Road. Mata yang masih kabur dalam melihat tidak menghalangi Novel beraktivitas, termasuk berjalan ke masjid untuk beribadah.
Kini, pembentukan tim gabungan untuk mengusut kasus Novel kembali mengemuka. Adanya tim tersebut kembali disampaikan Tito Karnavian. Kali ini seusai dipanggil oleh Presiden Joko Widodo di Istana.
Namun Tito menegaskan tim ini tidak sama dengan tim pencari fakta, melainkan tim investigasi. "Tapi, ini kan tim investigasi, artinya sudah melakukan investigasi. Karena kasus ini kita anggap sudah ada dugaan pidananya, sehingga melakukan investigasi untuk menyidik, memproses untuk mengungkap dan menangkap pelakunya," ujar Tito dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (31/7).
Kapolri Tito Karnavian (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Tito Karnavian (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Tito pun mengaku sudah menawarkan KPK untuk bergabung dalam tim ini. Dalam waktu dekat, kata Tito, Polri juga akan mengirim tim investigasi ini untuk berangkat ke Singapura untuk menggali keterangan dari Novel Baswedan. Polri juga meminta KPK untuk ikut serta dan mendampingi Novel agar lebih fair.
ADVERTISEMENT
Akankah tim investigasi ini menemukan titik terang mengungkap kasus penyerangan ini?