Mengapa Jenazah Pria yang Dibakar di Bekasi Perlu Diautopsi?

9 Agustus 2017 10:05 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makam Zoya dipasangi garis polisi. (Foto: Iqra Ardini/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Makam Zoya dipasangi garis polisi. (Foto: Iqra Ardini/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polisi berencana melakukan autopsi terhadap jenazah Muhammad Azzahra alias Zoya untuk mencari tahu penyebab kematian pria yang dituding mencuri amplifier musala Al-Hidayah itu. Kuburan tempat Zoya dimakamkan pun kembali dibongkar polisi dengan disaksikan oleh pihak keluarga dan kuasa hukum.
ADVERTISEMENT
"Polisi memerlukan kepastian bahwa ini meninggalnya karena apa. Apa lebih dulu dianiaya atau dibakar. Itu salah satu yang akan diliat, termasuk beberapa luka akibat benda tumpul juga jadi bagian yang akan dilihat," kata pengacara keluarga Zoya, Abdul Chalim Soebri, di Tempat Pemakaman Umum Kedondong, Buni Asih, Cikarang, Rabu (9/8).
Kuasa hukum keluarga Zoya, Abdul Chalim Soebri. (Foto: Iqra Ardini/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kuasa hukum keluarga Zoya, Abdul Chalim Soebri. (Foto: Iqra Ardini/kumparan)
Abdul mengatakan autopsi merupakan permintaan dari kepolisian setelah sebelumnya ditolak oleh pihak keluarga. Menurut Abdul, penolakan itu lebih karena pihak keluarga tidak paham mengenai mekanisme autopsi.
"Menolaknya apa, dengan ketidaktahuan hukumnya, mereka mengatakan takut bahwa akan ada biaya lagi, maka mereka menolak," kata Abdul.
Abdul menambahkan bahwa sebenarnya pihak keluarga sudah memaafkan para pelaku yang memukul hingga membakar Zoya hingga meninggal. Namun menurut dia, hukum harus tetap dijalankan.
ADVERTISEMENT
"Hukum NKRI yang harus ditegakan seadil-adilnya agar jangan sampai terulang kembali," kata Abdul.
Kronologi Pria Dibakar di Bekasi (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kronologi Pria Dibakar di Bekasi (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)