Satpam RS Medika Mengaku Pernah Disuruh Fredrich Usir Penyidik KPK

2 April 2018 21:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sidang Fredrich Yunadi. (Foto: Kevin S Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sidang Fredrich Yunadi. (Foto: Kevin S Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Petugas keamanan RS Medika Permata Hijau bernama Mansur mengaku pernah diminta untuk mengusir penyidik KPK yang sedang berada di sekitar ruang perawatan Setya Novanto. Menurut Mansur, yang menyuruhnya adalah Fredrich Yunadi.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan oleh Mansur saat bersaksi untuk terdakwa Bimanesh Sutarjo di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Mansur mengatakan bahwa dia sempat bertemu dengan Fredrich di depan kamar 323, tempat Setya Novanto dirawat. Menurut Mansur, percakapannya itu terjadi menjelang tengah malam pada tanggal 16 November 2017, atau tak lama setelah Setya Novanto masuk rumah sakit.
"Berbicara soal pengamanan kamar," ujar Mansur di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (2/4).
Mansur mengaku bahwa ia diusuruh Fredrich menyampaikan kepada penyidik KPK untuk tidak berada di koridor di dekat ruangan Setya Novanto dirawat. Fredrich beralasan bahwa kehadiran petugas dari KPK itu menggangu pasien dan kenyamanan RS.
"Beliau sampaikan, 'tolong Pak Mansur kepada pihak KPK bahwa ini sudah jam 12 malam," ujar Mansur.
ADVERTISEMENT
"Karena berhubung sudah jam 12 atau dinihari, menggangu kenyamanan, pasien tolong sampaikan kepada petugas KPK tidak berada di koridor itu," ujar Mansur menirukan ucapan Fredrich kepadanya.
Ia lantas menyampaikan hal tersebut kepada pihak KPK. Namun menurut dia, penyidik KPK menolak permintaan tersebut. "Pihak KPK saat itu menolak dengan alasan punya surat legalitas dan mereka menjamin tidak buat keributan," ujar Mansur.
Ia pun mengaku hanya mengetahui satu penyidik KPK ketika itu, yakni Ambarita Damanik. "Salah satunya Pak Damanik," ujar dia.