Shamsi Ali Bantah Terlibat Penangkapan Imam Masjid Daud Rasyid

28 Juni 2017 4:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Al - Hikmah New York (Foto: Dok. Google map)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Al - Hikmah New York (Foto: Dok. Google map)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Imam masjid asal Indonesia di New York, Shamsi Ali, membantah adanya penangkapan Daud Rasyid Harun oleh Dinas Keimigrasian Amerika Serikat ada keterkaitan dengannya. Daud yang juga merupakan imam masjid Al-Hikmah itu ditangkap karena bermasalah secara dokumen keiimigrasian.
ADVERTISEMENT
Daud ditangkap karena visa R-1 miliknya sudah dicabut. Imbas pencabutan itu, maka Daud dinilai berada dan bekerja secara ilegal di Amerika. "Sejak tanggal 16 Mei lalu status Dr. Daud Rasyid sebagai pekerja agama dengan visa R-1 telah dicabut imigrasi Amerika. Maka sejak itu pula yang bersangkutan telah berada dan kerja secara ilegal di Amerika Serikat," kata Shamsi dalam keterangan tertulisnya yang diterima kumparan (kumparan.com), Selasa (28/6).
Imam Shamsi Ali (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Imam Shamsi Ali (Foto: Wikimedia Commons)
Menurut Shamsi, pembatalan visa Daud dilakukan oleh pengurus masjid Al-Hikmah. Sebab, Daud sebagai pegawai masjid tidak mengakui kepengurusan. "Bahkan merasa bahwa dia yang berkuasa dan semua harus tunduk kepada aturannya. Saya sendiri bukan bagian dari pengurus. Sehingga tidak punya urusan sama sekali dengan pembatalan visa ini," ujar Shamsi.
ADVERTISEMENT
Daud disebut menolak kepengurusan masjid, yang pada akhirnya menimbulkan konflik. Pihak pengurus masjid pun kemudian mengambil keputusan untuk memberhentikan Daud sebagai imam.
"Tapi Dr. Daud Rasyid malah semakin menjadi-jadi dengan secara sepihak mencoret-coret karpet masjid dengan alasan kiblat masjid Al-Hikmah tidak benar," ujar Shamsi.
Namun Shamsi menduga Daud ditangkap pihak imigrasi karena sudah beberapa kali memanggil polisi jika merasa dilawan oleh pengurus masjid. Kekisruhan disebut seringkali terjadi di masjid. "Sikap dia yang terbuka menantang pengurus, dan dalam posisi ilegal itulah yang menjadikan polisi imigrasi menangkapnya," imbuh Shamsi.
Menurut dia, pihak imigrasi tidak akan mudah menangkap seseorang hanya berdasarkan adanya laporan mengenai status ilegal Daud. Shamsi menduga penangkapan tersebut terkait adanya kekisruhan di masjid yang seringkali melibatkan polisi.
ADVERTISEMENT
Atas pembatalan visanya tersebut, Daud kini punya waktu 10 hari untuk menggugatnya di pengadilan. Bila sudah lewat masa 10 hari, maka Daud tinggal menunggu keputusan dari pihak imigrasi.
"Kalau bernasib baik bisa tinggal seperti banyak orang ilegal di Amerika. Tapi jika tidak, maka dia akan ditangkap dan dideportasi," ujar Shamsi.
Terkait adanya tuduhan mengenai KJRI dan KBRI tidak membantu Daud, hal tersebut dibantah Shamsi. Ia menyebut pihak KJRI langsung menengok dan membantu urusan kekonsuleran sebab hal itu merupakan tanggung jawab KJRI.
"Saya yakin Dr. Daud Rasyid akan dipulangkan dalam waktu dekat. Tapi itu kalau yang bersangkutan memilih pulang. Kalau berkeras memilih ingin masuk pengadilan maka boleh jadi bisa ditahan hingga berbulan-bulan. KJRI dalam hal ini saya yakin berusaha meyakinkan yang bersangkutan untuk pulang. Semoga tidak ada yang membisikkan sebaliknya," kata Shamsi.
ADVERTISEMENT
Shamsi juga membantah penangkapan Daud oleh imigrasi itu karena ada laporan bahwa dia radikal. Menurut Shamsi, radikal di Amerika tidak dipermaslaahkan selama hal tersebut masih dalam pemikiran. Selain itu, bila memang tudingan itu betul, maka yang seharusnya menangkap Daud adalah FBI atau badan intelijen keamanan dalam negeri Amerika, bukan pihak imigrasi.
"Sekali lagi, saya tidak ada urusan dengan penangkapan Daud Rasyid. Pemecatan dan pemberhentian visa R-1 adalah keputusan pengurus masjid. Tapi penangkapannya murni ada di tangan ICE (kepolisian imigrasi Amerika)," kata Shamsi.
"Sekali lagi saya tidak ada urusan dengan penangkapan Daud Rasyid. Walau memang saya akui kalau masjid Al-Hikmah selalu identik dengan saya. Karena memang dari awal saya ikut terlibat membesarkannya," imbuh dia.
ADVERTISEMENT