Tidak Semua Pemilih Anies-Sandi Berdasarkan Agama
ADVERTISEMENT
CEO PolMark Research Center Eep Saefulloh Fatah mengatakan tidak semua warga Jakarta memilih Anies-Sandi dalam Pilgub DKI Jakarta berdasarkan agama saja. Ia menyebut hanya 18,5 persen warga memilih berdasarkan agama.
ADVERTISEMENT
"Kesimpulannya, tidak bisa dibilang rakyat Jakarta primordial. Ada 78 persen enggak berdasar agama," kata Eep dalam acara diskusi Radio Sindotrijaya Network dengan topik "Setelah Pilkada Usai", di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/4).
Eep menambahkan pasangan Anies-Sandi bisa mendulang banyak suara pada putaran kedua karena perolehan suara Ahok-Djarot yang stagnan, bahkan cenderung turun. Pada putaran pertama, suara kepada Ahok-Djarot memang mendominasi, namun hal tersebut tidak berlaku pada putaran kedua.
"Suara Ahok-Djarot terkarantina, bukan hanya besar tetapi turun hampir 14 ribu suara. Suara pemilihnya hanya itu saja, tidak bisa menjangkau pemilih lain," ujar Eep.
Selain itu, adanya bagi-bagi sembako yang terjadi pada hari tenang yang diduga dilakukan simpatisan pasangan Ahok-Djarot juga dinilai secara tidak langsung membuat pemilih rasional menjadi mempertimbangkan aspek integritas.
ADVERTISEMENT
"Maka boleh jadi hujan sembako sangat pendek kemarin, saya khawatir hujan sembako itu memberikan kontribusi Ahok-Djarot ke Anies-Sandi, tingkat jumlah orang memilih Badja (Basuki-Djarot) karena integritas menurun dan Anies naik," ujar Eep.