Total Utang First Travel ke Maskapai dan Hotel Rp 104 Miliar

21 Agustus 2017 23:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bareskrim geledah kantor First Travel (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bareskrim geledah kantor First Travel (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perusahaan First Travel disebut mempunyai utang yang cukup besar karena diduga menunggak pembayaran hotel dan tiket perjalanan umrah. Bahkan utang tersebut mencapai lebih dari Rp 100 miliar.
ADVERTISEMENT
"Total Rp 104 miliar, itu dari informasi yang kami dapat," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto, di kantornya, Senin (21/8).
Menurut Setyo, utang tersebut terdiri dari biaya penginapan di Arab Saudi sebesar Rp 24 miliar serta tiket perjalanan dari beberapa maskapai penerbangan sejumlah Rp 80 miliar.
Padahal, sejumlah calon jemaah sudah menyetorkan uang mereka kepada First Travel. Bahkan, para calon jemaah yang jumlahnya mencapai puluhan ribu itu beberapa di antaranya sudah diminta biaya tambahan hingga jutaan Rupiah. Namun para calon jemaah itu tetap saja tidak diberangkatkan.
"Diminta tambah Rp 3,5 juta enggak berangkat, Kemudian diminta Rp 2,5 juta enggak berangkat juga," ujar Setyo.
Saat ini polisi sedang melacak aliran uang yang sudah disetorkan calon jemaah itu. Menurut Setyo, penyidik sudah menelusuri 40 rekening, baik atas nama perusahaan serta pribadi, yang diduga menampung setoran itu.
ADVERTISEMENT
"Teman-teman di penyidik Direktorat Kriminal Umum sedang kerja keras melakukan tracing pelacakan dan mendalami para tersangka," kata Setyo.
Anniesa Hasibuan dan Andika di Mekkah. (Foto: Instagram/@anniesahasibuan)
zoom-in-whitePerbesar
Anniesa Hasibuan dan Andika di Mekkah. (Foto: Instagram/@anniesahasibuan)
Saat ini polisi sudah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus dugaan penipuan ini, yakni pasangan bos First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan, serta adik kandung Anniesa yakni Kiki Hasibuan. Di First Travel, Kiki menjabat sebagai komisaris sekaligus direktur keuangan.